Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Strategi Menembus Penerbit Mayor

22 Februari 2021   17:10 Diperbarui: 3 April 2021   14:23 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Malam ini tanpa terasa sudah memasuki pertemuan yang ke 19 dari 20 pertemuan yang direncanakan oleh Om Jay dan timnya. Artinya kegiatan ini sudah berada di ujung.

Kondisi ini menggambarkan kita berada di posisi yang mana dalam kaitannya dengan tulis menulis. Harapannya semua peserta akan mulai menulis dan akhirnya nanti bisa menghasilkan produk buku sendiri. 

Materi ini disampaikan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni, selaku direktur penerbitan Andi. Sementara yang menjadi moderator adalah Bapak Bambang Purwanto

Industri penerbitan ada kaitannya dengan banyak orang mulai dari pengarang, penerjemah, seniman, pembuat perlengkapan kertas, lem, tinta, nenang dan sebagainya. Artinya saat kita menerbitkan satu buku maka itu berarti kita sedang berbagi dengan banyak orang. 

Ekosistem penerbitan memiliki empat komponen yaitu penerbit, penyalur, pembaca, dan penulis. Penulis di sini pelaku industri, pembaca merupakan target pasar, sedangkan penerbit dan penyalur merupakan suplayer terhadap toko-toko buka yang ada. 

Jika ada satu buku yang diterbitkan, siapakah yang paling diuntungkan apakah penulis  penerbit atau toko penjual. Disini penulis mendapat royalti 10%, toko buku 35-40 %.

Contoh jika ada sebuah buku seharga 100.000 dan jika dalam satu semester atau 6 bulan, buku itu terjual 5000 eksemplar, maka otomatis penerbit akan memberikan royalti kepada penulis sebesar 50 juta. 

Ada beberapa yang menjadi penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi di Indonesia yaitu:

1. Minat baca  (budaya baca, kurangnya bacaan, kualitas bacaan) di Asia Indonesia berada di no 3 dari bawah. Masyarakat lebih tinggi minat nonton

2. Minat tulis rendah, yang tinggi adalah minat berbicara. Hal ini disebabkan karena rendahnya minat tulis hal ini disebabkan karena tidak tahu dan tidak mau belajar tentang ilmu menulis dan proses penerbitan. Serta banyaknya anggapan yang keliru tentang dunia penulisan dan penerbitan.  Padahal obrolan itu tidak ada bedanya dengan tulisan, namun karena tidak memiliki ilmunya jadi bingung cara mengemas obrolan menjadi tulisan itu seperti apa. 

3. Apresiasi hak cipta sering dilanggar.

Misalnya ada sebuah buku yang diterbitkan dan langsung best seller, dalam dua atau tiga bulan, sudah banyak terjadi pembajakan Bahkan berani pelaku bajakan menjual lewat market place. 

Proses sebuah naskah menjadi buku

Naskah yang ditulis oleh penulis, dikirim ke penerbit, lalu dipelajari oleh penerbit. Apakah diterima atau ditolak. Jika diterima maka penulis akan diberitahukan lewat email atau surat pemberitahuan dengan bentuk cetakdan harus menandatangani surat persetujuan penerbitan yang harus ditandatangani oleh penulis dan dikembalikan kepada penerbit bersama sopcopy lengakap kepada penerbit. 

Penolakan naskah yang dilakukan oleh penerbit bukan karena salah ketika, salah tanda baca. Tapi lebih kepada naskah yang masuk ke penerbit setiap bulan itu mencapai 300-500 naskah, sementara yang diterima oleh penerbit sekitar 50 naskah. Itu artinya naskah yang ditolak harus dikembalikan ke penulis.

Saat ingin menerbitkan sebuah buku hendaknya penulis memilih penerbit yang baik, ciri penerbit yang baik adalah

1. Memiliki visi dan misi yang jelas

2. Memiliki bussenis core link produk tertentu

3. Lihat pengalaman penerbit

4. Perhatikan jaringan pemasaran dari penerbit yaitu pemasaran yang luas/nasional agar penulis bisa dikenal. ISBN itu kode unik.

5. Memiliki percetakan sendiri

6. Keberanian me cetak jumlah eksemplar

7. Kejujuran dalam membayar royalti. Cirinya adalah penerbit menginformasikan kepada penulis jumlah eksemplar yang diterbitkan. 

Ciri-ciri penerbit yang perlu diwaspadai adalah:
1. Hanya bertindak sebagai broker naskah. Cirinya membeli naskah dari orang lain dengan harga murah, selanjutnya dia jual lagi kepada orang lain dan dia juga akan dapat royalti dari penerbit.

2. Alamat tidak jelas

3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik

4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri

5. Tidak memiliki percetakan sendiri

6. Prosentase royalti tidak wajar

7. Laporan keuangan tidak jelas

Motivasi dari Pramudya ananta toer" Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh dikemudian hari... "

Pesan ini seolah menggambarkan bahwa tulisan kita tak akan pernah punah sampai kapanpun jadi menulislah sebagai warisan bagi anak cucu kita di kemudian hari. 

Apa saja yang akan didapatkan oleh seorang penulis

1. Kepuasan batin
* Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa.

2. Reputasi
* Buku sebagai karya yang terpublikasikan akan meningkatkan reputasi penulisnya.

3. Karir akan berkembang dengan baik
* Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
* Peluang, karir di institusi atau perusahaan

4. Uang atau finansial
* Royalti
* Diskon Pembelian Langsung
* Seminar/mengajar

Sistem penilaian di penerbit
* editorial bobot kurang lebih 10%
* peluang potensi pasar bobot kurang lebih 50%
* keilmuan bobot kurang lebih 30%
* reputasi penulis bobot kurang lebih 10%

Untuk pemula carilah tema-tema yang menarik dan punya peluang pasar yang bagus agar diterima oleh penerbit. 

Naskah seperti apa yang akan diterbitkan
1. Tems tak populer, penulis popoler
2. Tema populer, penulis populer
3. Tema tak populer penulis tak populer
4. teman populer, penulis tak populer

Tehnik yang bisa digunakan untuk mengetahui tema yang populer atau tema yang tidak populer adalah dengan menggunakan google trends. Caranya tinggal mengetik kata kunci yang kita cari dan langsung akan tampil di layar.

Contoh : kata batu akik, mugiti, penasaran dan sebagainya.
Tema yang menarik diantaranya mata pelajaran, pasaran, teman IT. 

Penerbit juga akan memperhatikan bagaimana informasi yang diperoleh dari goolle lokasi mana saja yang membutuhkan pendidtribusian lebih banyak dari buku yang diterbitkan. Hal itulah yang menyebabkan terkadang penerbit mendistribusikan buku dalam jumlah yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. 

Selain dari Google trends juga melihat kondisi saat ini seperti pandemi, ada 40 pekerjaan yang akan hilang di masyarakat seperti kasir,  apotik yang akan digantikan oleh perangkat lunak. Dan akan menunjukkan pekerjaan baru yang lebih menjanjikan yaitu youtuber dan blogger. 

2. Cara yang kedua dengan mencari di google cendekia, untuk mengetahui sejauh mana reputasi yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini bisa mengetahui sudah berapa desitasi (diambil orang/dipetik oleh orang lain) yang diambil oleh orang. Untuk itu diharapkan  kepada bapak/ibu silahkan mebuat akun google store, agar pihak penerbit bisa mengetahui sudah berapa orang mensitasi tulisan yang kita buat. Karena penerbit andi syaratnya adalah 2000 kali desitasi. 

Kwadran katagori naskah dasar penentuan oplah
1. Marketing sempit dan lifecycle panjang (pemasarannya sempit maksudnya penggunaannya sedikit, pemasarannya dari tahun ke tahun buku tetap dibutuhkan, walaupun tidak mengalami revisi)
contohnya:  matematika murni, kimia murni, anatomi tubuh, akutansi. 

2. Maeket lebar dan lifecycle panjang yang paling disukai penerbit
Contoh kamis, ensikloledia

3. Market sempit dan lifecycle sempit yang sering di tolak oleh penerbit. Tidak cocok di buat buku, Lebih baik di tulis di blog atau di majalah, cukup jadi berita
Contohnya likupaksi di Sulawesi, tsunami di aceh. 

4. Market lebar dan lifecycle pendek diharapkan di gunakan oleh penulis pemula. 

Konsistensi gaya selingkung baik ALA, MLA, CMS, APA, Vancouver Style, Harvard Style. Boleh menggunakan gaya selingkung apa saja yang terpenting konsisten. Khusus penerbit Andi menerima gaya selingkung apa saja yang penting konsisten. 

Kwadran katagori penulis dibagi menjadi beberapa macam diantaranya:

Penulis yang berpikir idealis ciri-cirinya:
* menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar
* tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain
*Imbalan finansial tidak begitu dipentingjan
* Kesempurnaan sebuah karya lebih penting daripada produktifitas

Penulis berpikir industrialis ciri-cirinya:
* menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar
* terbuka dan lapang dada terdapat segala intervensi pihak lain
* imbalan finansial merupakan tujuan utama
* terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting daripada produktifitas

Penulis berpikir idealis-industrialis ciri-cirinya:
* tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis lain
* meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh
* imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas
Keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas. 

Penulis berpikir
1. Tidak idealis industrialis. Penulis idealalis
2. Idealisme - industrialis
3. Tidak idealis, tidak industri
4. Idealis - tidak industrialis

Kalau kita menulis buku dengan konten yang tinggi yang digunakan oleh mahasiswa S3 atau DOKTOR, maka dari segi kebutuhan pasar buku tersebut jarang dicari karena yang membutuhkan buku itu hanya beberapa orang yang memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi sampai DOKTOR. 

Tapi kalau kita menulis buku untuk jenjang SD, apalagi buku yang jarang di tulis oleh lain  maka bisa dipastikan buku tersebut akan laku di pasaran karena yang membutuhkan buku jenjang SD banyak sekali sementara yang menuliskan sedikit. Itulah salah satu kriteria yang harus diperhatikan saat menulis buku agar buku yang dijual laris. 

Buku yang paling cepat laku adalah buku populer dibandingkan buku sekolah. Hal ini disebabkan karena buku populer bisa dibutuhkan kapan saja oleh orang tapi kalau buku sekolah biasanya dibutuhkan setiap enam bulan atau bahkan satu tahun sekali. 

Model persaingan

Untuk buku teks (buku pelajaran, buku kuliah), maka biasanya pembeli atau yang menggunakan buku tersebut biasanya melihat siapa penulisnya apakah dia terkenal atau tidak. 

Berbeda sekali kalau buku yang kita tulis itu buku populer atau buku bukan teks. Pembaca kadang tidak begitu melihat atau mempedulikan siapa penulis buku tersebut, selama pembaca pembutuhkan buku itu biasanya dia akan langsung beli.

Contohnya  buku resep masakan

Bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit mayor
1. Cetak naskah secara lengkap
2. Sertakan biodata diri anda
3. Sertakan deskripsi segmen pasar yang ingin diraih
4. Masukkan amplop dan kirimkan ke penerbit
5. Tunggu pemberitahuan dari penerbit apakah naskah diterima atau ditolak. 

Proses administrasi naskah di penerbit

Naskah yang dikirim tersebut dinilai dulu oleh penerbit apakah bisa laku di pasaran atau tidak, setelah itu baru diinformasikan kepada penulis naskah tersebut diterima atau tidak. Kalau di tolak penerbit akan menginformasikan tetkait penolakan dan naskah akan dikirim kembali ke penulis. 

Sedangkan kalau naskah diterima, maka penerbit akan menginformasikan lewat surat  dan meminta softcooh, selanjutnya menandatangi surat perjanjian penerbitan dan dilakukan proses pencetakan. 

Setelah buku sudah di cetak, penerbit akan mengirimkan sampel buku kepada penulis. Selanjutnya buku di distribusikan ke toko buku yang ada di seluruh nusantara. Enam bulan kemudian penerbit akan memberikan royalti kepada penulis sebesar 10% dari harga buku yang terjual. 

Ada dua bentuk kerjasama ya g dilakukan oleh penerbit yaitu:

1. Kerjasama reguler (naskah bulum tentu diterbitkan

2. Kerjasama MoU antara lembaga bisa dilihat dari ciri-ciri di bawah ini
* Naskah ada jaminan pasti diterbitkan
* Logo kampus akan dicantumkan dalam cover
* meningkatkan rangking webometrik kampus karena buku tersebut akan di upload di google blok
* wajib dibeli atau di oakai/ dibeli kampus minimal 300 eksemplar/ pesanan. 

Materi ditutup oleh Bapak Joko dengan memberikan motivasi yang pernah disampaikan oleh Bapak pramudya yang bunyinya
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"

Motivasi kedua dari Imam Al Gazali
"Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. 

Motivasi ketiga yang diambil dari novel Dilan
" Katakan lada Dilan, yang berat itu bukan rindu, tapi menulis buku, biar aku saja yang menanggungnya"

Di Indonesia itu ada 1200 penerbit, dan pelajari kekhasan dari masing-masing penerbit agar buku kita bisa diterbitkan, maka kirimkan tulisan anda ke penerbit ya g sesuai dengan isi buku yang Anda tulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun