Bahkan pasca kegiatan, menurut investigasi Majalah Tempo, ada upaya dari pihak tertentu yang terlalu memaksa agar Anies diadili karena dicurigai melakukan praktik KKN dalam penyelenggaraan kompetisi internasional tersebut.
Oleh karena itu, bagi pihak tertentu yang menuding bahwa pihak yang menolak kehadiran timnas Israel tersebut sedang mencampuradukan olahraga dan politik, maka ini pernyataan standar ganda (hypocrisy).Â
Benar dan jelas terbaca bahwa beberapa politisi seperti Ganjar dan I Wayan Koster (Gubernur Bali) dan partainya yang menolak kehadiran Timnas Israel memiliki tujuan politik. Ini sulit untuk dihindari.Â
Namun, narasi untuk menuduh pihak lain jangan bermain politik dalam olahraga sementara pihaknya sendiri menggunakan olahraga untuk kepentingan politik, adalah tindakan yang tidak bijak.
Bahkan FIFA sendiri pun sangat berpolitik. Rusia dicoret dari kompetisi sepak bola sementara Israel dibiarkan. Padahal Palestina pernah mengajukan ke FIFA untuk melarang Israel dari kompetisi sepak bola tapi gagal, seperti dilansir oleh AlJazeera.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H