Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serangan Houti, Minyak, dan Amerika

17 September 2019   16:02 Diperbarui: 17 September 2019   16:24 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuitan Mentri Luar Negeri Iran Javad Zarif | twitter.com/JZarif

Keberhasilan kelompok houti ini menunjukan bahwa mereka punya aktor yang penting di Timur Tengah. kelompok yang berbasisi di Ibu Kota Yaman Sana'a dan menguasai beberapa wilayah di Yaman ini beraliansi kuat dengan Iran. Bahkan dianggap sebagai proxy Iran yang cukup merepotkan rival Iran dan membantu Iran dalam melebarkan pengaruhnya di Kawasan Timur Tengah. 

Kelompok ini sewaktu-waktu akan terlibat dalam meramaikan perang di Timur Tengah jika Iran ikut terlibat. Proyeksi kekuatan kelompok ini dikonfirmasi oleh mentri Luar negeri Iran dalam tulisannya di media sosial twitter tentang ilusi Amerika dengan yang menganggap keunggulan kekuatan militernya akan menghasilkan kemenangan militer.

Cuitan Mentri Luar Negeri Iran Javad Zarif | twitter.com/JZarif
Cuitan Mentri Luar Negeri Iran Javad Zarif | twitter.com/JZarif
Amerika Pemasok Minyak Terbesar di Dunia

Pasca serang terhadap kilang minyak milik Arab Saudi tersebut, pasokan minyak global diprediksi akan terganggu. Pihak Arab Saudi seperti yang dilaporkan oleh media-meda internasional menyatakan bahwa pasokan minyak global akan mengalami gangguan sebanyak 5 barel perhari. Pada saat yang sama Amerika mengatakan siap menjadi alternatif pemasok minyak di tengah gangguan kilang minyak Arab Saudi.

Seperti yang dilaporkan oleh harian kompas (16/9), Amerika kini menjadi pemasok minyak terbesar dunia. Negara ini memiliki SPR, fasilitas penyimpana minyak terbesar di bumi dengan kapasitas 645 juta barel minyak. Belum lagi cadangan minyak serpih miliknya. 

Fasilitas SPR sebenarnya didirikan akibat embargo minyak dari kawasan Timur Tengah di tahun 1970-an dimana ekonomi Amerika cukup berdampak karena sangat tergantung pada minyak.

Bagaimanapun kedekatan Amerika dengan Arab Saudi hingga saat ini salah satunya disebabkan karena keberadaan minyak negeri tempat dua kota suci umat islam ini berada . Namun, kondisi perlahan berubah dengan kepemilikan minyak melimpah Amerika. Dengan minyak ini pula, Amerika akan semakin mudah memperluas pengaruh dan mengendalikan sekutu serta rival-rivalnya di panggung perpolitikan global.

Dalam cuitannya, President Amerika Donald Trump menuliskan:

"Plenty of Oil", Banyak minyak.

Cuitan Donald Trump | twitter.com/realDonaldTrump
Cuitan Donald Trump | twitter.com/realDonaldTrump
Presiden yang selalu bermain media sosial ini menjadikan twitternya sebagai alat untuk menyatakan sikap politiknya terhadap suatu isu. Melalui cuitan tiwitter tersebut dapat terbaca bahwa Amerika semakin percaya diri dengan minyak yang dimilikinya. Nantinya, akan menjadi instrument politik yang penting dalam meraih kepentingan-kepentingannya.

Tidak salah perkataan pakar geopolitik Deep Stoat: "If you would understand world geopolitics today, follow the oil."
 Jika anda ingin memahami geopolitik dunia hari in, ikuti (aliran) minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun