Negara paman Sam ini selalu ikut bermain di kawasan atau negara yang dianggap strategis bagi kepentingannya. Apalagi Indonesia yang merupakan negara yang cukup "seksi" baik dari posisi geografis, kekayaan alam maupun demografi.
Jejak Hegemoni China
Selain Amerika, China juga adalah pemain penting yang sedang bangkit dengan kekuatan ekonomi dan militernya. Kuku-kukunya mulai ditancapkan terutama melalui program ambisiusnya BRI (Belt Road Initiative) dan Indonesia mulai masuk dalam "perangkap" ini. Melalui prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan China.Â
Hubungan itu cukup kuat di era Jokowi  terutama dalam investasi dan pembiayaan infrastruktur, bahkan urusan BPJS pun santer terdengar akan dibantu oleh perusahaan dari China.
Hal lain diimana pengaruh China mulai menyebar, seperti dilansir di liputan6.com, dapat dilihat ketika China Railways Construction Corporation (CRCC) menemui Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya. Luhut menyampaikan China ingin berinvestasi di Ibu kota baru di bidang transportasi. Investasi-investasi ini merupakan bagian dari program BRI China.
Hemat saya, karena pengaruh China yang demikianlah yang membuat Amerika berang. China ingin menggagu Amerika di Indonesia. Sebenarnya keberangan Amerika bukan hanya karena manuver China di Indonesia, melainkan di negara-negara lain juga terutama di Kawasan ASEAN dan Pasifik selatan. Oleh karena itu, agar China tidak melangkah jauh di Indonesia, Amerika menggunakan kartu Papua.
Di tingkat yang lebih makro juga bisa dilihat melalui perang dagang yang terus dilancarkan oleh Donalt Trump atas China.
Harus kita jujur bahwa Indonesia belum terlalu kuat dalam panggung internasional. Belum lagi dari postur kekuatan militer, kita masih tertinggal jauh bahkan jika dibanding dengan negara yang berpenduduk sedikit seperti Israel. Ekonomi kita masih sangat bergantung pada konsumsi dalam negeri dan ekspor bahan mentah. Ini bukan pandangan pesimis melainkan harus jujur untuk melihat diri sendiri. Nantinya akan dijadikan bahan evaluasi sehingga kita akan menjadi kuat dan pemain penting yang disegani dalam panggung internasional.
~Makassar, 3 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H