Orang-orang yang akan tergabung dalam kepolisian akan diseleksi dengan sangat ketat. Itu karena mereka adalah orang-orang yang menegakkan seluruh hukum Allah Taala. Tanggung jawab mereka bukan hanya kepada negara, melainkan kepada Allah. Jika perangai dan akhlak mereka rusak, bagaimana mungkin bisa menjadi penegak hukum?
Berikut beberapa tindakan tegas negara terhadap aparat penegak hukum yang melanggar aturan negara. Pertama, memecat kepala kepolisian yang rusak, tak tepat dalam melakukan eksekusi, atau tanpa menggunakan bukti.
Kedua, memaksa kepala kepolisian yang lalai menjalankan tugasnya untuk segera memperbaiki kesalahannya dan kepadanya diberikan sanksi sepadan perbuatan. Hal ini agar bisa mencegah terjadinya bahaya tersebarnya kesalahan tersebut di tengah masyarakat.
Ketiga, memberikan sanksi tegas bagi anggota yang terlibat kasus seperti judi, narkoba, korupsi, dan sebagainya. Bukan sekadar teguran, melainkan pemecatan. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Sungguh, kembalinya sistem Islam merupakan kebutuhan, di samping keniscayaan. Sejarah kegemilangan dan sederet catatan prestasi penegakan hukum dalam sistem Islam bisa kembali kita rasakan jika memperjuangkan penegakan sistem Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H