Mohon tunggu...
Dyah Astiti
Dyah Astiti Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menyampaikan opini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maraknya Praktik Aborsi Ilegal, Buah Kebebasan Kebablasan

15 Januari 2024   12:30 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkuaknya Praktik aborsi ilegal adalah salah satu masalah Bangsa yang tidak kunjung bisa diuraikan. Baru-baru ini Polisi berhasil membongkar praktik aborsi ilegal yang berada di salah satu apartemen Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Munculnya praktik-praktik aborsi ilegal ini adalah fenomena yang kerap terjadi. Selain fakta di atas, kasus klinik aborsi ilegal tahun 2020 silam juga sempat ramai. 

Sebagaimana dilansir dari cnnindonesia.com, klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara III, Cempaka Putih, Jakarta Pusat telah beroperasi sejak tahun 2017. Dihitung dari tahun 2017 sampai 2020, ada 32.760 janin, yang telah berhasil digugurkan. Keuntungan menggiurkan atas praktik terlarang inilah yang menjadi penyebabnya. Klinik itu diperkirakan telah meraup keuntungan sekitar Rp10 miliar.

Tentu peristiwa ini membuat kita tercengang. Sebab, kondisi seperti ini ibarat fenomena gunung es. Entah berapa banyak lagi peristiwa serupa yang belum ketahuan. 

Maraknya aborsi tentu saja telah menggambarkan pada penduduk negeri ini. Betapa menurunnya kualitas generasi muda. Tak ada asap kalau tak ada api. Fenomena ini telah menjelaskan betapa maraknya seks bebas di kalangan masyarakat.

Tingginya perzinahan di negeri ini tidak akan bisa dipisahkan dari betapa bebasnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan hingga mengarah kepada seks bebas. Bukan hanya itu bahkan perzinahan yang terjadi juga disumbang oleh banyaknya pasangan selingkuh yang sebenarnya sudah bersuami dan beristri. 

Berawal dari teman kantor atau tetangga. Berlanjut saling keluh kesah terkait masalah rumah tangga masing-masing. Dan berakhir dengan zina. Atau masih maraknya tempat-tempat prostitusi.

Banyak faktor yang menyebabkan terjerumusnya seseorang dalam perilaku seks menyimpang. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati Dahrin, faktor-faktor tersebut di antaranya karena pergaulan, faktor lingkungan, maupun pengalaman menjadi korban pelecehan seksual. Tapi penyebab terbesar saat ini adalah karena faktor pergaulan dan lingkungan (m-republika-co-id)

Selain itu faktor mendasar juga berasal dari lemahnya benteng diri berupa keimanan. Tidak bisa dipungkiri bagaimana hari ini kita lihat betapa media telah banyak menyumbang konten-konten kurang mendidik. Yang disayangkan akhirnya konten ini berubah menjadi tuntunan yang semakin membebaskan pergaulan pria dan wanita. Utamanya para generasi muda. 

Belum lagi iklim keluarga yang tidak harmonis turut berpengaruh ke psikologis anak, ibu bahkan ayah. Hal itu juga  berpeluang kepada aktivitas sex bebas atau perselingkuhan. 

Sikap individualis masyarakat dan para pelakupun menjadi sesuatu yang turut memperparah kondisi. Menjadikan mereka hanya berfikir tentang diri sendiri dan manfaat atau kesenangan yang didapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun