"Tapi, itu terlalu berbahaya Ta," Pram mencoba menenangkan Genta.
"Tunggu, coba kalian lihat! Hewan pengerat itu sudah tidak ada lagi. Apakah mungkin hewan itu hanya muncul pada malam hari?" Anto mencoba memberikan pendapatnya.
Akhirnya mereka memutuskan menunggu keesokan hari untuk melihat apa yang terjadi. Dan ketika malam datang, tikus-tikus kelaparan itu kembali muncul. Bahkan mereka kembali mendengar suara gemuruh yang kemarin malam mereka dengar.
***
Saat pagi datang mereka bergegas pergi ke arah bukit. Ketika sampai di atas bukit, dari kejauhan mereka melihat seorang pria berjaket hitam tengah mengarahkan sebuah truk besar yang memuat tumpukan batuan berwarna kuning pudar. Truk itu turun lewat belakang bukit yang tidak pernah di jamah orang. Setelahnya, mereka tidak menjumpai aktivitas apapun di atas bukit.
Karena penasaran, Genta mendekat dan mengamati apa yang terjadi. Betapa terkejutnya Genta ketika melihat sebagian besar tanah telah memadat. Tanah itu membentuk jalan-jalan yang seolah dipersiapkan untuk truk-truk besar. Ketika genta mencoba melihat, ternyata itu bukan tanah padas. Itu adalah tanah subur yang permukaannya telah berubah menjadi keras, sekeras batu. Ia menduga bahwa ada orang-orang yang sengaja mengubah tanah itu dengan cairan kimia semacam 'soil stabilizer'. Ketika Genta melihat lebih maju, ia menemukan sebuah lubang besar yang dalam dan gelap. Mereka semua tidak ada yang berani masuk, karena terlalu beresiko. Namun mereka sudah bisa menebak lubang apa itu. Itu adalah lubang yang sengaja dibuat untuk mengambil mineral dalam tanah. Tak berapa lama, mereka kembali mendengar suara gemuruh truk datang. Buru-buru mereka berenam bersembunyi di balik batu besar.
Di balik batu, mereka melihat pria berjaket hitam kembali turun. Kali ini pria itu membawa sekarung biji-bijian. Ia menyebarkannya di setiap celah bukit. Tempat yang biasanya dihuni hewan-hewan pengerat. Setelahnya pria tersebut kembali pergi. Genta dan yang lain sangat penasaran atas apa yang terjadi. Akhirnya mereka mengambil satu genggam biji-bijian tersebut. Kemudian mereka kembali ke rumah sewa.
Saat tiba di rumah sewa mereka mencoba menguji kandungan kimia dalam biji-bijian tersebut dengan bahan penguji seadanya. Untung saja mereka memiliki Genta, si jenius yang sangat ingin menjadi ilmuan. Terlihat Genta mencoba mencampur cairan-cairan dengan warna yang berbeda.
"Biji-bijian ini mengandung zat yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada yang memakannya. Ketidakseimbangan itu berdampak pada keinginan untuk terus makan. Aku rasa inilah penyebab tikus-tikus itu tak ubahnya monster yang sangat kelaparan," jelas Genta dengan sedikit ragu.
Kemudian Genta menambahi, "tapi ini mengerikan dan berbeda dari zat kimia serupa. Baru kali ini aku menemukan zat yang begitu sangat berbahaya."
Akhirnya misteri keberadaan tikus kelaparan itu terpecahkan. Namun mereka belum cukup puas atas semua jawaban yang diperoleh. Mereka sangat penasaran siapa yang melakukan itu semua dan untuk apa ?
***
TAMAT