Mohon tunggu...
Dyah Astiti
Dyah Astiti Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menyampaikan opini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Munculnya Gerombolan Tikus Kelaparan yang Menyerang Desa Napakharjo

28 Mei 2023   13:09 Diperbarui: 28 Mei 2023   13:11 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa ini? Ayo kita bergegas keluar menuju pusat desa!" Ajak seorang pria pada teman-teman satu rumahnya setelah mendengar suara kentongan tanda bahaya.

Dia adalah Genta, pria 22 tahun yang ingin mengubah dunia dengan penemuaannya. Petang itu, ia sedang menikmati semangkuk sup tanpa rasa bersama kerumunan pria lain di rumah sempit yang mereka sewa. 

Genta dan ke lima temannya adalah mahasiswa jurusan kimia dari sebuah universitas di pusat kota. Mereka sengaja pergi ke desa terpencil untuk meneliti kandungan kimia di dalam tanahnya. 

Desa itu bernama Napakharjo, terletak di kaki bukit yang begitu indah. Tanahnya telah berhasil menumbuhkan hampir sepertiga cadangan buah-buahan, umbi-umbian, dan biji-bijian bagi kota besar yang mereka tempati. 

Desa itu juga mampu menghasilkan minyak mereka sendiri. Selama ini, warga desa menambang minyak mereka dengan kilang sederhana. Hal itu dilakukan agar tidak sampai merusak tanah subur yang dimiliki. Mereka hidup begitu damai.

Namun petang ini tidak seperti biasanya. Kentongan tanda bahaya di bunyikan. Saat hendak pergi ke pusat desa, Genta dan ke lima temannya menyaksikan desa mengalami huru-hara. 

Banyak orang berlari, berteriak dan saling menabrak satu sama lain. Bahkan listrik di desa itu padam. Mereka melihat hewan menyerupai tikus semakin banyak datang. Hewan-hewan itu berasal dari arah bukit. Mereka kebingungan dan hanya bisa diam terpaku menyaksikan hewan pengerat itu menyerang setiap makhluk hidup yang dijumpai, termasuk manusia. Genta kembali pada kesadarannya setelah ada yang menarik tangannya.

Pria itu Anto, berteriak pada mereka berlima dengan napas yang masih tersengal, "ayo lari, cepat...cepat!"

"A...ada apa? Kenapa kekacauan ini muncul?" Tanya seorang dari mereka bernama Pram sambil berlari mengikuti Anto.

Dengan nada yang bergetar Anto segera menjawab, "ayolah cepat! Aku akan menjelaskannya di dalam rumah sewa kalian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun