Mohon tunggu...
Marwa Fuha
Marwa Fuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menunjukkan Empati Dalam Percakapan

5 Januari 2025   08:39 Diperbarui: 5 Januari 2025   08:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://bk.fip.unesa.ac.id 

Empati berasal dari kata "Einfulung" yang berarti "merasakan ke dalam". Menurut Davis, Empati merupakan kesadaran seseorang untuk menempatkan diri sebagai individu lain dengan menyamakan pikiran, perasaan, dan memahami keadaan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, Empati merupakan proses psikologis yang memiliki kemampuan untuk memahami perilaku, merasakan emosi, dan juga merasakan keadaan atau apa yang sedang dialami oleh orang lain dengan mengambil perspektif orang lain untuk ikut merasakan serta menghargai perbedaan perasaan orang lain.

Memiliki rasa Empati dalam percakapan sangatlah penting. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam melakukan percakapan adalah kesalahpahaman, hal tersebut muncul karena kurangnya rasa empati oleh penerima informasi atau komunikan. Saat komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan dan pada saat itu komunikan tidak merespon dengan baik atau tidak memahami apa yang disampaikan oleh komunikator akan menyebabkan terjadinya perbedaan pemahaman (kesalahpahaman) antara pelaku percakapan karena komunikan tidak memiliki rasa empati. Selain agar terhindar dari kesalahpahaman dalam percakapan, Empati juga memiliki alasan mengapa harus dimiliki oleh setiap orang yakni sebagai dasar untuk membuat hubungan sosial dengan orang lain lebih baik, agar dapat bersosialisasi lebih baik dengan orang lain, adar dapat memahami perasaan dan keadaan orang lain, dan agar dapat menghargai dan menghormati orang lain. Itulah mengapa sangat penting setiap individu memiliki rasa empati, dengan empati komunikator juga akan merasa nyaman karena apa yang ia sampaikan diterima dan dipahami dengan baik oleh komunikan. Sehingga antara komunikator dan komunikan akan terjalin hubungan yang baik.

Tiga jenis Empati yang harus dipahami oleh setiap individu yakni :

1. Empati Kognitif

Yakni kemampuan untuk memahami perasaan dan pemikiran seseorang. Empati jenis ini membuat setiap individu menjadi komunikator yang baik, karena membatu dalam proses penyampaian informasi yang baik.

2. Empati Emosional

Empati jenis ini juga dikenal sebagai Empati Afektif yakni, kemampuan untuk membagikan perasaan orang lain. Jenis Empati ini membantu setiap individu untuk membangun hubunga emosional dengan orang lain.

3. Empati Welas Asih

Empati jenis ini dikenal sebagai perhatian empatik. Empati Welas Asih lebih dari sekedar  memahami dan berbagi perasaan tetapi juga dapat menggerakkan kita untuk mengambil Tindakan dan membantu orang lain semampu kita.

Cara menumbuhkan rasa empati harus dimulai dari diri sendiri. Pastikan untuk melakukan perubahan dari sisi kepedulian kepada sesama. Kepedulian kepada sesama adalah suatu sikap yang memahami kondisi orang lain dan ikut serta merasakan apa yang mereka rasakan. Misalnya lewat sikap sopan dan mengedengarkan dengan baik apa yang dibicarakan oleh komunikator. Berikut adalah beberapa cara untuk menumbuhkan Empati dalam percakapan :

1. Melakukan Komunikasi Tatap Muka

Ketika kita sedang melakukan percakapan dengan seseorang pastikan untuk melakukan komunikasi secara langsung atau fokus pada komunikator yang sedang menyampaikan infomasi pada kita dan jangan fokus pada gawai. Cara ini membuat komunikator merasa dihargai.

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Cara ini dapat menjadi salah satu ciri bahwa individu dengan rasa empati dan kepedulian yang tinggi. Tidak memotong pembicaraan komunikator yang sedang memberikan informasi dan tidak menghakimi. Hal ini membuat komunikator merasa nyaman untuk berbagi apa yang sedang ia rasakan selain itu dengan menjadi pendengar yang baik kita dapat menciptakan perspektif bahwa kita adalah individu yang enak untuk diajak berbagi cerita.

3. Menghargai Komunikator

Kita harus menunjukkan sikap menghormati kepada komunikator yang sedang menyampaikan informasi. Dengan cara menghindari mengejek komunikator Ketika ia menceritakan hal yang menurut kita aneh. Selain itu hargai apa yang sedang ia sampaikan.

4. Membantu Mengenali Perasaan

Meski kita tidak sependapat atau sepemikiran, kita tidak perlu memberikaan komentar negatif atau respon yang cenderung menghakimi komunikator. Kita sebagai komunikan harus memvalidasi perasaan komunikator. Dengan validasi perasaan kita dapat menciptakan ruang dialog lebih luas sehingga mendorong komunikator jujur dan terbuka dengan kita sebagai komunikan.

5. Menempatkan Diri di Posisi Orang Lain

Agar dapat menumbuhkan rasa empati kita kepada orang lain, kita harus bisa menempatkan diri di posisi mereka. Bayangkan apa yang mereka rasakan, bagaimana emosinya, hingga bagaimana suasana hati mereka. Dengan ini, kita dapat mendorong komunikasi lebih baik dan dapat mengurangi potensi kesalahpahaman sehingga kita dapat memahami bagaimana cara pandang mereka.

6. Utarakan Perasaan Dengan Tepat

Apabila komunikator bercerita tentang dirinya saat ditimpa musibah, seperti halnya ibu sang komunikator meninggal dunia. Kita merespon dengan "Aku tururt berduka atas kepergian ibumu". Dengan mengutarakan perasaan yang tepat komunikator mengerti bahwa ternyata kita sebagai komunikan memahami dan peduli dengan bagaimana perasaannya saat itu.

Beberapa manfaat yang didapat apabila seseorang memiliki kemampuan berempati, diantaranya :

1. Dapat menghilangkan sikap egois

Ketika seseorang berempati mereka dapat menyadari dan memahamu perasaan orang lain tidak hanya itu, dengan empati dapat mengubah fokus seseorang yang awalnya ia hanya fokus pada dirinya sendiri saat sudah memiliki kemampuan berempati ia lebih fokus pada apa yang sedang disampaikan tentang bagaimana perasaan orang lain. Oleh karena itu, empati dapat menghilangkan sikap egois atau sifat yang cenderung mementingkan diri sendiri.

2. Menghilangkan kesombongan

Dengan empati dapat menghilangkan sifat sombong pada seseorang seperti membayangkan apa yang terjadi pada komunikator juga terjadi pada kita sebagai komunikan hal ini membuktikan bahwa empati dapat mendorong difat rendah hati pada seseorang. Selain itu empati juga dapat membantu kita dalam memahami pikiran dan perasaan orang lain.

3. Meningkatnya kesadaran emosional

Dengan empati kita dapat mengontrol diri lebih baik, empati memungkinkan kita untuk merasakan dan memahami apa yang sedang dirasakan oleh komunikator meningkatnya kesadaran emosional menjadikan seseorang atau komunikan menjadi seorang yang lebih peka terhadap bagaimna dampak dari tindakannya terhadap orang lain, mendorong agar tidak bertindak merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain.

4. Keterampilan komunikasi semakin meningkat

Dengan empati kita dapat menjadi pendengar yang baik. Empati dapat mendorong kita untuk menjadi pendengar yang baik, Bukan hanya mendengarkan tetapi kita juga dapat menangkap emosi yang disampaikan. Selain itu orang yang memiliki kemampuan berempati juga pasti memperhatikan apa yang disampaikan oleh komunikator. Empati memungkinkan komunikan untuk memahami sudut pandang berbagai pihak dalam suatu permasalahan, sehingga mendorong pelaku percakapan untuk menemukan solusi terkait konflik yang sedang dibicarakan.

5. Meningkatkan kepercayaan

Empati dapat meningkatkan kepercayaan bagi komunikator maupun komunikan. Saat komunikan menunjukkan kemampuan empatinya sang komunikator juga pasti akan menyampaikan informasi dengan jujur dan terbuka hal itu akan memudahkan komunikan untuk memahami bagaimana perasaan komunikator. Hal ini dapat menjadikan percakapan yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan menjadi komunikasi yang efektif.

Empati adalah ikut merasakan keadaan atau merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain dengan mengambil perspektif orang lain untuk ikut merasakan serta menghargai perbedaan perasaan orang lain. Empati sangat penting dalam melakukan percakapan yakni agar terhindar dari kesalahpahaman dalam percakapan. Selain itu empati dalam percakapan juga menjadi dasar untuk membuat hubungan sosial dengan orang lain lebih baik dan agar dapat bersosialisasi lebih baik dengan orang lain. Cara menumbuhkan rasa empati harus dimulai dari diri sendiri seperti halnya memastikan untuk melakukan perubahan dari sisi kepedulian kepada sesama. Cara menumbuhkan empati dalam percakapan yakni Melakukan Komunikasi Tatap Muka, Menjadi Pendengar yang Baik, Menghargai Komunikator, Membantu Mengenali Perasaan, Menempatkan Diri di Posisi Orang Lain, dan Mengutarakan Perasaan yang Tepat. Empati juga memiliki beberapa manfaat penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun