Empati berasal dari kata "Einfulung" yang berarti "merasakan ke dalam". Menurut Davis, Empati merupakan kesadaran seseorang untuk menempatkan diri sebagai individu lain dengan menyamakan pikiran, perasaan, dan memahami keadaan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, Empati merupakan proses psikologis yang memiliki kemampuan untuk memahami perilaku, merasakan emosi, dan juga merasakan keadaan atau apa yang sedang dialami oleh orang lain dengan mengambil perspektif orang lain untuk ikut merasakan serta menghargai perbedaan perasaan orang lain.
Memiliki rasa Empati dalam percakapan sangatlah penting. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam melakukan percakapan adalah kesalahpahaman, hal tersebut muncul karena kurangnya rasa empati oleh penerima informasi atau komunikan. Saat komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan dan pada saat itu komunikan tidak merespon dengan baik atau tidak memahami apa yang disampaikan oleh komunikator akan menyebabkan terjadinya perbedaan pemahaman (kesalahpahaman) antara pelaku percakapan karena komunikan tidak memiliki rasa empati. Selain agar terhindar dari kesalahpahaman dalam percakapan, Empati juga memiliki alasan mengapa harus dimiliki oleh setiap orang yakni sebagai dasar untuk membuat hubungan sosial dengan orang lain lebih baik, agar dapat bersosialisasi lebih baik dengan orang lain, adar dapat memahami perasaan dan keadaan orang lain, dan agar dapat menghargai dan menghormati orang lain. Itulah mengapa sangat penting setiap individu memiliki rasa empati, dengan empati komunikator juga akan merasa nyaman karena apa yang ia sampaikan diterima dan dipahami dengan baik oleh komunikan. Sehingga antara komunikator dan komunikan akan terjalin hubungan yang baik.
Tiga jenis Empati yang harus dipahami oleh setiap individu yakni :
1. Empati Kognitif
Yakni kemampuan untuk memahami perasaan dan pemikiran seseorang. Empati jenis ini membuat setiap individu menjadi komunikator yang baik, karena membatu dalam proses penyampaian informasi yang baik.
2. Empati Emosional
Empati jenis ini juga dikenal sebagai Empati Afektif yakni, kemampuan untuk membagikan perasaan orang lain. Jenis Empati ini membantu setiap individu untuk membangun hubunga emosional dengan orang lain.
3. Empati Welas Asih
Empati jenis ini dikenal sebagai perhatian empatik. Empati Welas Asih lebih dari sekedar  memahami dan berbagi perasaan tetapi juga dapat menggerakkan kita untuk mengambil Tindakan dan membantu orang lain semampu kita.
Cara menumbuhkan rasa empati harus dimulai dari diri sendiri. Pastikan untuk melakukan perubahan dari sisi kepedulian kepada sesama. Kepedulian kepada sesama adalah suatu sikap yang memahami kondisi orang lain dan ikut serta merasakan apa yang mereka rasakan. Misalnya lewat sikap sopan dan mengedengarkan dengan baik apa yang dibicarakan oleh komunikator. Berikut adalah beberapa cara untuk menumbuhkan Empati dalam percakapan :