Mohon tunggu...
Kencang Lantang
Kencang Lantang Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Kecil

Orang filsafat yang senang membaca dan mengikuti percaturan politik bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Baru dan Kepemimpinan yang Melayani

20 Oktober 2024   20:41 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, semangat kepemimpinan yang melayani dan menghamba tetap harus dihayati oleh Presiden dan Wakil Presiden. Sebagaimana Ki Hajar Dewantara mengatakan guru harus menghamba kepada murid, Presiden dan Wakil Presiden pun haruslah menghamba kepada rakyat. Kita berharap semua kekuatan yang diberikan dan berada di tangannya saat ini digunakan sebaik mungkin untuk mewujudkan pelayanan terbaik kepada rakyat. Rakyat harus dinomorsatukan dalam semua pengambilan keputusan dan kebijakan apa pun. Rakyat harus dilayani sebaik mungkin agar semakin berdaya, bukan melanggengkan kedudukan. Semangat menjadi hamba dan pelayan tetap dihayati dan dijalankan.

Presiden pastilah sudah menyadari bahwa kekuatannya sangat besar. Ia bebas memilih menteri yang akan membantunya. Agar semangat kepemimpinan yang melayani benar-benar dapat diwujudkan, Presiden hendaknya mengangkat menteri berdasarkan kompetensi, bukan emosi. Kita tidak berharap pemilihan menteri hanya sekadar bagi-bagi kue kekuasaan agar pemerintahan berjalan mulus hingga akhir dan periode kedua dapat ditembus dengan enteng. Tidak tepat seorang pemimpin negara memancangkan visi dan misinya untuk mempertahankan kekuasaan atau mewariskannya kepada kroninya, sekalipun disembunyikan lewat kebijakan yang terlihat sepintas sangat populis.

Presiden sungguh mengerti juga bahwa ia memiliki aparatur sipil dengan jumlah sangat besar mulai pusat sampai desa. Ia dapat memberdayakan mereka untuk memastikan pelayanan kepada rakyat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Namun, harus disadari bahwa Presiden adalah pelayan utama (minister principalis) dan pelayan dari para pelayan (servus servorum). Presidenlah yang pertama-tama memberikan contoh dan teladan pelayanan kepada rakyat dan bawahannya. Ingat, ikan busuk selalu berawal dari kepalanya. Semua tindakan pelayan publik yang tidak berdampak kepada rakyat berawal dari tindakan Presiden yang lalai terhadap panggilannya sebagai hamba dan pelayan.

Selamat melayani Presiden dan Wakil Presiden! Selamat menjadi pelayan dan hamba bagi rakyatmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun