Mohon tunggu...
Marulam Nainggolan
Marulam Nainggolan Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh

Kementerian Agama Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moderasi Beragama dalam Semangat Deklarasi Abu Dhabi 2019

4 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:44 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Dokumen Abu Dhabi 2019 (Sumber: www.dokpenkwi.org)

Media memiliki kekuatan besar untuk membentuk opini publik. Kampanye media yang mempromosikan moderasi beragama dapat membantu melawan narasi ekstremis dan intoleransi. Media sosial, khususnya, dapat digunakan sebagai platform untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan dialog antaragama.

3. Kerja Sama Antaragama

Kegiatan lintas agama, seperti proyek sosial, seminar, dan lokakarya, dapat mempererat hubungan antarumat beragama. Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa agama dapat menjadi kekuatan untuk mempromosikan solidaritas dan kesejahteraan masyarakat.

4. Kepemimpinan yang Berkomitmen

Pemimpin agama dan pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mempromosikan moderasi beragama. Mereka harus menjadi teladan dalam menyuarakan perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan atau diskriminasi yang dilakukan atas nama agama.

5. Mendorong Partisipasi Generasi Muda

Generasi muda memainkan peran penting dalam membangun masa depan yang lebih inklusif. Dengan melibatkan mereka dalam dialog antaragama dan kegiatan sosial, moderasi beragama dapat diwariskan sebagai nilai inti yang terus berkembang.

Membumikan Semangat Deklarasi Abu Dhabi

Semangat moderasi beragama yang dilontarkan Deklarasi Abu Dhabi bukan hanya konsep yang bersifat elitis para tokoh dan pemimpin agama, tetapi harus dihayati oleh semua orang dari akar rumput dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sikap dan tindakan moderat para penganut agama dan kepercayaan, nilai-nilai luhur dokumen bersejarah ini akan hilang tak berbekas.

Ada banyak cara untuk menghidupkan nilai-nilai yang diinisiasi dua tokoh besar agama ini. Antara lain dengan menghormati keyakinan dan tradisi orang lain, bahkan jika berbeda dengan keyakinan kita sendiri dan menjauhi pandangan atau tindakan yang merugikan pihak lain atas dasar agama.

Dialog menjadi kunci. Setiap orang hendaknya berpartisipasi dalam dialog kehidupan walau berbeda pandangan dan keyakinan. Dengan terlibat dalam diskusi yang membangun dengan orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda, semua orang akan enjadi agen perdamaian yang berkontribusi menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis, baik di rumah, tempat kerja, maupun masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun