Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satire Keadilan Pajak dan Korupsi

22 Mei 2024   17:25 Diperbarui: 22 Mei 2024   17:25 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Bebas dengan tema "SATIRE KEADILAN PAJAK, DAN KORUPSI"

Di balik tirai kaca,

Kisah tak terucap mengendap,

Keadilan, sebuah kisah berbunga,

Tapi realitas, tak selalu demikian.

Pajak, bayang-bayang tersembunyi,

Menggigilkan para pemilik hati,

Di balik angka dan statistik,

Ada cerita kekayaan tersembunyi.

Duit mengalir, mengisi kantong,

Di mana keadilan, di mana dong?

Orang miskin terbebani,

Sementara mereka berfoya-foya.

Korupsi, ibarat hantu malam,

Merayap tak kenal lelah,

Di koridor kekuasaan dan jabatan,

Uang menjadi raja, hukum terlempar ke sana-sini.

Penasaran menggurui, kejahatan tersembunyi,

Di balik senyum penguasa berdasi,

Lemah terhuyung, rakyat terdiam,

Tapi di kegelapan, masih ada cahaya.

Satire menggema di alam pikiran,

Menertawakan ironi di atas panggung,

Keadilan tertawa di balik jeruji,

Pajak dan korupsi, kisah tak pernah usai.

Di sudut kota yang sunyi

Kisah-kisah tersembunyi

Tentang pajak dan korupsi

Di negeri yang penuh ironi

Keadilan terasa jauh

Di antara hamparan uang kertas

Pajak hanya bagi yang mampu

Sementara yang lemah terlunta-lunta

Dalam kantong-kantong hitam

Bermahkota korupsi meraja

Menghisap darah negeri

Tanpa rasa belas kasihan

Penguasa tertawa di atas aturan

Menghisap kekayaan tanpa henti

Rakyat tersenyum pahit

Di hadapan ketidakadilan yang kentara

Tapi di tengah segala cela

Terbitlah cahaya kebenaran

Suara-suara kecil membangkang

Menyuarakan perlawanan yang tegar

Satire menjadi senjata

Mengungkap wajah-wajah palsu

Pajak dan korupsi jadi bahan tertawaan

Namun juga cermin bagi kebenaran yang tenggelam

Di atas panggung satire berdendang

Mengungkap ketidakadilan dengan nyaring

Keadilan pun terbangun dari tidur panjang

Menggoyahkan takhta-takhta yang tak bertanggung jawab.

Di negeri yang terang benderang

Tersembunyi cerita kejam

Tentang keadilan yang terhenti

Di tangan pajak dan korupsi yang menggila

Pajak, seperti belenggu tak terlihat

Mengikat kaum kecil dalam jeratan

Sedangkan para penguasa tertawa

Menyembunyikan kekayaan dalam laci

Korupsi, ibarat racun meraja

Menggerogoti hati nurani

Menjauhkan negara dari keberkahan

Sementara rakyat terus merana

Keadilan, oh keadilan

Engkau yang seharusnya terjaga

Namun di sini, kau terinjak-injak

Oleh pemilik kekuasaan yang rakus

Tapi di balik segala cela

Masih ada harapan yang tersisa

Suara-suara kebenaran terdengar

Menggetarkan kedegilan tirani

Pajak dan korupsi, kau akan jatuh

Dihempaskan oleh kekuatan rakyat

Keadilan akan kembali berdiri

Menyinari negeri yang terluka ini.

Detik.com - Korupsi
Detik.com - Korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun