Selama ini kita sering berpikir  bahwa mengirim email lebih baik daripada mengirimkan surat, atau membuka file pdf yang sudah kita unduh lebih baik dari mencetaknya dalam bentuk kertas, karena tidak akan meninggalkan jejak karbon.Â
Penggunaan internet dengan email dan layanan berbasis cloud memang akan mengurangi pemakaian kertas, tinta dan sumber-sumber alam lainnya, namun demikian emisi karbon yang dihasilkan untuk menghidupkan dan mendinginkan komputer, pemakaian smartphone sepanjang hari, dan kebutuhan pusat data yang memerlukan sumber energi semakin besar seiring dengan meningkatnya pemakaian teknologi digital saat ini.Â
Bahkan ditemukan bahwa  sumber energi yang digunakan dalam konsumsi digital secara kolektif menghasilkan jumlah emisi karbon yang setara dengan seluruh industri maskapai penerbangan saat ini.
Berdasarkan data internetworldstats, pemakai internet di Indonesia mencapai 212 juta jiwa pada Maret 2021, dan untuk pengguna telepon pintar (smartphone) sebanyak 160 juta jiwa lebih atau 59% dari populasi penduduk Indonesia.Â
Dan untuk menggunakan perangkat teknologi seperti personal komputer, notebook, laptop, smartphone, dan perangkat lainnya memerlukan sumber energi listrik yang saat ini masih bergantung kepada batubara, minyak bumi, dan gas alam dan masih sedikit menggunakan dari sumber energi terbarukan (renewable energy).Â
Dengan semakin meningkatnya aktivitas online tersebut menyebabkan peningkatan emisi karbon yang akan berpengaruh terhadap perubahan iklim secara global.Â
Dari satu email yang kita kirim diperkirakan jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan sebesar 4 gram CO2. Sementara ketika kita membuka sebuah website rata-rata akan menghasilkan 1,76 gram CO2 untuk tiap lembar halaman yang dilihat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata tiap orang di dunia saat ini menyumbang 4 ton CO2 per tahun dalam aktivitas kehidupan sehari-harinya.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam mengurangi jejak karbon dari penggunaan smartphone, laptop atau perangkat digital lainnya. Pertama adalah dimana usahakan untuk mengisi baterai smartphone dan laptop sebanyak 2-3 kali sehari, dan apabila tidak memakai laptop atau personal komputer lebih dari dua jam, disarankan untuk mematikan komputer tersebut  dan jangan membiarkannya tetap menyala atau komputer dalam keadaan "sleep mode" karena arus listrik sebenarnya tetap berjalan.Â
Hal kedua adalah ketika kita mengirim email sebaiknya tidak mengirim lampiran (attachment) bila dirasa tidak perlu, karena untuk pengiriman lampiran di satu email rata-rata menghasilkan 50 gram CO2.Â
Hal lain yang bisa dilakukan adalah lebih baik kita mengunduh (download) streaming musik atau video terlebih dahulu, karena dengan melakukan streaming musik atau video dengan objek yang berulang-ulang akan lebih banyak meninggalkan jejak karbon.Â
Atau dengan mematikan kamera di smartphone atau laptop saat berbicara secara (online chats), karena akan menghemat pemakaian baterai pada perangkat digital yang kita gunakan.Â