Namun, bukan pula hanya sekadar perkara asmara. Kasih persaudaraan bertautan dalam rajutan persahabatan juga merupakan topik tak terpisahkan dari novel ini. Bagaimana seorang Tutu tidak dapat merasakan sedikitpun aroma dendam yang telah dipupuk dan bertumbuh subur dalam jiwa sepupunya Rangka. Dendam yang tumbuh semenjak kematian ibunda Rangka. Seperti yang dikatakan penulis bahwa “betapa cinta dan angkara murka begitu tipis bedanya”. Persahabatan yang terjalin semenjak kecil hingga dewasa rupanya bukan penghalang bagi seorang Rangka untuk menyembunyikan dendam membara yang berapi-api dengan begitu baik. Hingga dendam itu kesumat dan membuncah, maka pembalasan menjadi satu-satunya cara untuk melampiaskan amarah.
Demikian ulasan singkat mengenai novel Natisha ini, dan mohon maaf untuk kekurangan dan dan kelemahan penulis dalam mereview buku ini. Terima kasih kepada para admin Fiksiana Community yang telah memilih cerpen saya “Lampet Mulana” menjadi salah satu pemenang dalam lomba tersebut. Dan mohon maaf sebesar-besarnya juga saya haturkan terlebih dahulu karena baru dapat memublish ulasan tentang buku ini dikarenakan situasi dan kondisi yang kurang berpihak kepada saya. Salam Fiksi dan selamat membaca novelnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H