Bahkan lebih lanjut, Fajar mampu menuliskan bahwa pengalaman yang menjengkelkan itu sesungguhnya karya Sang Ilahi pada dirinya agar dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu bersikap dengan baik pada sesama.
Refleksi Fajar yang sampai pada keagungan Sang Ilahi ini sungguh mengagumkan karena puncak dari sebuah refleksi kehidupan adalah keagungan-Nya pada manusia dan semesta.
Akhirnya, menjadi sebuah harapan besar bahwa pendidikan mampu memberikan ruang, waktu, dan kesempatan untuk memaknai setiap pengalaman dengan kesadaran dan kemerdekaan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H