Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Berkolaborasi dan Bersinergi dalam Konsep Belajar Kehidupan

6 September 2024   05:55 Diperbarui: 6 September 2024   06:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali keluarga dan juga dunia pendidikan ambil bagian dalam mengkerdilkan imajinasi dengan segala "penjara aturan" ataupun "badai tuntutan" yang seringkali tidak memberikan peluang dan kesempatan bagi anak-anak untuk merdeka dalam berpikir, merdeka dalam berasa, dan merdeka dalam berekspresi.

Literasi dalam keluarga lewat berbagai bacaan, tontonan, dan ujaran lisan ataupun komunikasi lisan yang berkualitas senantiasa memberikan dampak yang begitu hebat bagi perkembangan imajinasi anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 

Kebiasaan literasi dalam keluarga dari sejak dini bagi anak-anak pasti memberikan pengaruh yang mendalam dalam membentuk cara berpikir dan bersikap anak-anak. 

Literasi dalam keluarga rupanya memberikan pengaruh pada perkembangan anak, Itu pun terjadi pada Eka yang rupanya memiliki kebiasaan membaca buku di keluarganya, bahkan sejak kecil dia sudah dibacakan kisah-kisah inspiratif oleh orang tuanya.

Ujian kolaboratif tidak menjadi halangan atau gangguan bagi Eka dan teman-teman, justru hal itu menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi diri dalam imajinasi dan bekerjasama satu sama lain untuk mewujudkan ide atau imajinasinya.

Mengolah Nilai-nilai Hidup

Imajinasi Eka dan kawan-kawan tentang "Penghijauan ala Dunia Digital" menjadi sebuah kegembiraan dalam belajar, tidak lagi hanya berkutat tentang hafalan-hafalan dan ujian yang justru menakutkan dan mengkhawatirkan. Belajar bukan menjadi proses yang diakhiri dengan ketakutan dan keterpurukan, bahkan traumatik yang mendalam karena kegagalan yang didapat. 

Eksplorasi imajinasi, dinamika implementasi, dan kegembiraan dalam tantangan positif sejatinya menjadi corak unggul dalam sebuah pembelajaran sejati yang bermakna.

Penghijauan ala dunia digital ini memberikan kesempatan aplikatif yang lebih mendalam dan berguna dalam kehidupan nyata bagi anak-anak. Dalam satu proyek, mereka berusaha membuat kolaborasi dan sinergisitas dari sudut pandang: Geografi, Agama, Bahasa Indonesia, dan Fisika. 

Masing-masing pelajaran akan mengambil bagiannya dengan berdaya guna dalam kesatuan ide.

Kolaborasi mata pelajaran akan memberikan wawasan yang berkualitas bagi anak-anak tentang kreativitas dan inovasi, seperti dalam "Penghijauan ala Dunia Digital". Geografi akan memberikan sumbangsih keilmuannya tentang tanah dan tumbuhan. Fisika akan sangat berperan dalam mendesain perangkat digital dalam konsep penghijauan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun