Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Berkolaborasi dan Bersinergi dalam Konsep Belajar Kehidupan

6 September 2024   05:55 Diperbarui: 6 September 2024   06:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hidup adalah proses berkelanjutan tentang kolaborasi dan sinergi dengan sesama dalam siklus kehidupan yang penuh makna. Belajar dalam konteks kehidupan nyata sudah pastinya menempatkan kolaborasi dan sinergi sebagai roh dasar pembelajaran untuk mengunggulkan nilai-nilai humanisme di dalamnya." (Audacia)

Ujian dengan sistem kolaboratif baru pertama kali dialami oleh Eka selama belajar di sekolah. Sebelumnya, ujian terjadwal urut per mata pelajaran dengan alokasi waktu tertentu. 

Namun kali ini, Eka tidak mendapatkan jadwal ujian seperti biasanya namun jadwal proyek kolaboratif di akhir semester. Perbedaan rutinitas ini cukup membuat Eka bertanya-tanya dalam hati tentang nasib proses belajarnya, antara bingung dan rasa ingin tahu yang begitu besar.

Suatu ketika Eka sedang memahami dan berpikir dengan beberapa temannya terkait ujian kolaboratif akhir semester tentang "Kembali ke Alam" yang meliputi mata pelajaran Geografi, Agama, Bahasa Indonesia, dan Fisika. 

Eka dan teman-temannya mencoba berpikir kreatif terkait proyek yang akan dibuatnya sehingga meng-cover empat mata pelajaran sekaligus dalam prosesnya. Berbagai ide bermunculan, diskusi panjang tampak begitu asyik menyelimuti kelompok belajar itu.

Eka bercerita bahwa kelompoknya mengusung tema "Penghijauan ala Dunia Digital", sebuah rancangan menanam tumbuh-tumbuhan dengan sarana bukan tanah dan melakukan pemeliharaan lewat kontrol teknologi terapan. 

Mereka begitu asik dengan tantangan itu sebagai sebuah pemikiran sekaligus terobosan dalam belajar berkolaboratif.

Merdeka Berimajinasi dan Berkolaborasi

Merdeka belajar memberikan kemerdekaan dalam berpikir dan berimajinasi pada anak-anak sehingga ada suasana senang sekaligus menantang bagi mereka untuk bereksplorasi ide sesuai dengan topik yang sedang dicanangkan. 

Inilah harapan sekaligus impian dari sebuah esensi belajar yang sesungguhnya, anak-anak layaknya "bermain" dalam sebuah pembelajaran yang penuh makna dan tantangan.

Berimajinasi sejatinya menjadi bagian dari proses perkembangan pribadi yang sangat vital bagi setiap orang untuk mengembangkan kemampuan diri secara holistik, baik secara kognitif, afektif, kinestetik, dan komitmen pada hal-hal baik dan berguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun