Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Memaknai Lingkungan dalam Kerangka Pendidikan

4 September 2024   05:05 Diperbarui: 4 September 2024   05:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan di zaman sekarang harus berani mendobrak cara-cara lama yang sudah tidak relevan dalam pembelajaran, seperti duduk, diam, dan belajar. Merdeka belajar sesungguhnya menjawab perkembangan zaman dan sekaligus kebutuhan anak bahwa belajar itu dinamis namun tetap menjaga nilai-nilai kehidupan dalam pemaknaannya, terseret arus tanpa harus hanyut. Dinamika di masyarakat, kemajuan teknologi, dan pola hidup masyarakat pastinya tidak bisa kita lawan, namun di sisi lain tidak perlu kita ikuti semuanya. Di sanalah posisi pendidikan sangat penting, mendewasakan diri untuk menjadi bijak dalam berpikir dan mengolah hati.

Dunia berubah, semuanya sudah waktunya berubah menuju ke hal-hal baik dan bijak. Cara berpikir Celo pun berubah tentang dunia sekitarnya setelah mengalami pembelajaran luar kelas di pasar tradisional. Dia menemukan hal-hal yang mengagumkan dan unik tentang lingkungan sekitarnya. Ada olah hati dan budi yang mengalir dalam dirinya tentang hal-hal yang berbeda dengan dunianya sebelumnya.

Sudah waktunya pendidikan memberikan kesempatan yang luas untuk para pendidik dan anak didik untuk berproses dalam desain pendidikan yang sungguh-sungguh memerdekakan hati dan budi. Paradigma belajar yang menembus batas-batas teori belaka sudah sewaktunya dikedepankan sehingga ada peluang untuk menggali nilai-nilai kehidupan dan kebijaksanaan hidup. Merdeka belajar benar-benar menjadi sarana yang tepat untuk menjadi manusia yang merdeka dalam bernalar budi, bernurani peduli, dan berkomitmen baik sehingga membentuk manusia yang utuh menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun