Pendidikan di zaman sekarang harus berani mendobrak cara-cara lama yang sudah tidak relevan dalam pembelajaran, seperti duduk, diam, dan belajar. Merdeka belajar sesungguhnya menjawab perkembangan zaman dan sekaligus kebutuhan anak bahwa belajar itu dinamis namun tetap menjaga nilai-nilai kehidupan dalam pemaknaannya, terseret arus tanpa harus hanyut. Dinamika di masyarakat, kemajuan teknologi, dan pola hidup masyarakat pastinya tidak bisa kita lawan, namun di sisi lain tidak perlu kita ikuti semuanya. Di sanalah posisi pendidikan sangat penting, mendewasakan diri untuk menjadi bijak dalam berpikir dan mengolah hati.
Dunia berubah, semuanya sudah waktunya berubah menuju ke hal-hal baik dan bijak. Cara berpikir Celo pun berubah tentang dunia sekitarnya setelah mengalami pembelajaran luar kelas di pasar tradisional. Dia menemukan hal-hal yang mengagumkan dan unik tentang lingkungan sekitarnya. Ada olah hati dan budi yang mengalir dalam dirinya tentang hal-hal yang berbeda dengan dunianya sebelumnya.
Sudah waktunya pendidikan memberikan kesempatan yang luas untuk para pendidik dan anak didik untuk berproses dalam desain pendidikan yang sungguh-sungguh memerdekakan hati dan budi. Paradigma belajar yang menembus batas-batas teori belaka sudah sewaktunya dikedepankan sehingga ada peluang untuk menggali nilai-nilai kehidupan dan kebijaksanaan hidup. Merdeka belajar benar-benar menjadi sarana yang tepat untuk menjadi manusia yang merdeka dalam bernalar budi, bernurani peduli, dan berkomitmen baik sehingga membentuk manusia yang utuh menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H