Hidup sebagai sebuah perjalanan panjang, seringkali menjadikan manusia harus mengolah hati dan pikiran untuk terus menelusuri jalan lika-liku kehidupan ini. Jalan terang memberikan kehendak baik dan buah-buah kebaikan dalam setiap langkah kehidupan, Jalan gelap menjadikan manusia tersesat tak tentu arah bahkan terperosok dalam jurang kegelapan yang jauh dari kebaikan, kebajikan, dan kebenaran.Â
Pendampingan pada sesama, berbagi inspirasi dan motivasi hidup, dan bersatu dalam kehidupan komunitas senantiasa menjadikan setiap pribadi terhubung dalam benang merah kehidupan yang mengembangkan jiwa.
Akhirnya ketika kesedihan, duka lara, dan penderitaan mewarnai kehidupan manusia, biarlah pribadi lain menjadi penghibur yang tulus dan ikhlas sehingga semua rasa duka itu bukan lagi menjadi kesendirian dan keterasingan di tengah-tengah dunia yang penuh hiruk-pikuk.Â
Bersatu dan berempati dengan mereka yang kehilangan kegembiraan untuk sementara waktu sesungguhnya merupakan awal dari sumber kegembiraan karena di sana ada kepeduliaan, persaudaraan, penghargaan diri, dan simpati yang mendalam.
Dunia menjadi begitu berbahagia dan bermakna dalam segala dinamika manusia dan interaksi dengan semesta tatkala ada alat perdamaian yang menyuburkan benih nilai-nilai kehidupan. Cinta kasih, maaf, cahaya inspirasi, dan kegembiraan senantiasa bertumbuh kembang dalam setiap sanubari manusia sepanjang hayat.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.
@Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H