Sang guru telah memberi kesempatan yang berharga bagi anak-anak untuk mengekspresikan dirinya dalam sebuah kolaborasi pembelajaran.Â
Anak-anak tidak hanya belajar satu mata pelajaran saja dalam ruang pameran itu tetapi mereka mampu mengkombinasikan beberapa mata pelajaran dalam pameran mereka.
Dan anak-anak pun telah memberi kebanggaan yang tiada tara pada sang guru. Anak-anak itu menjawab kepercayaan sang guru dengan menunjukkan kemampuan kolaboratif mereka dalam kombinasi beberapa mata pelajaran dalam pemeran mereka.Â
Tampak sekali betapa kreatif dan inovatifnya anak-anak itu dalam mengekspresikan kemampuan dan cita-citanya. Mereka serasa terbebas dari "kurungan" kurikulum yang sering memenjarakan mereka dengan penjara mata pelajaran yang terkotak-kotak itu.
Ketika pameran itu berakhir, sang guru dan anak-anak mencoba melihat kembali proses itu dan kemudian memaknainya, tampak sang guru menutup proses pembelajaran itu dengan mengacungkan kedua ibu jarinya dan berkata "Super Hebat".Â
Tak lama kemudian, tepuk tangan pun membahana serasa merayakan kreativitas dan inovasi mereka dalam pembelajaran. Ibu pertiwi pun tersenyum bangga.
Pendidikan Humanis: diambil dari sebuah buku yang berjudul #The_Educatorship, Seni Memanusiakan Wajah Pendidikan, yang ditulis oleh FX Aris Wahyu Prasetyo, 2016, PT Kanisius, Yogyakarta.Â
@Nilai-nilai humanis yang sangat kental dalam kisah-kisah yang tertuang dalam buku ini patut untuk dibagikan ulang sebagai inspirasi dan motivasi mengembangkan pendidikan dewasa ini.Â
Pendidikan sejatinya memanusiakan manusia menuju taraf insani, maka mari mengembangkan humanisme dalam dunia pendidikan secara kontekstual, bermakna, dan reflektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H