Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (47): Membiasakan Diri pada Pengolahan Hidup demi Kebaikan dan Kebajikan

11 Agustus 2021   04:05 Diperbarui: 11 Agustus 2021   04:08 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: Verywellmind

Hal ini bukan masalah kualitas tata tulis, itu tidaklah terlalu penting, namun yang terpenting adalah adanya tulisan atau gambar yang menjadi sarana pengolahan diri setiap hari dan bisa dijadikan sebagai pengingat di hari depan dengan melihatnya kembali.

Illustrasi: Verywellmind
Illustrasi: Verywellmind
Membiasakan diri dengan sumber-sumber positif dan inspiratif setiap hari pun menjadi pengolahan diri yang baik dalam memberika input yang baik pula pada pikiran dan hati manusia sehingga sebuah harapan besar yang akan keluar dari diri pun hal-hal yang baik pula. 

Video inspiratif, bacaan-bacaan yang bermakna, bahkan segala hal yang tertulis dalam kitab suci dapat menjadi sumber pengolahan diri. Menyediakan waktu rutin setiap hari untuk menyerap dan memaknainya maka senantiasa akan memberikan dampak positif ke dalam diri dan juga ke luar diri bagi sesama dan semesta.

Akhirnya pengolahan diri menjadi sebuah kebutuhan dasar yang harus diusahakan dalam kebiasaan yang tulus dan konsisten. Jika harus mencintai ataupun membenci, senantiasa ada makna kehidupan yang tersalur di dalamnya. Mencintai untuk memberikan kasih tulus tanpa pamrih, dan membenci bukan mendendam tapi untuk memberikan kesadaran bagi orang lain atas ketidakbaikan yang melekat padanya. Inilah kebijaksanan hidup.

Illustrasi Menulis Makna. www.nmsupport.org.au
Illustrasi Menulis Makna. www.nmsupport.org.au
@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. 

Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun