Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (20): Mari Mohon Kebijaksanaan dalam Hidup!!!

5 Juli 2021   04:04 Diperbarui: 5 Juli 2021   06:45 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya Tuhan, limpahkanlah kepadaku kekuatan untuk mengubah apa yang perlu aku ubah, kesabaran untuk menerima apa yang tidak dapat aku ubah, dan di atas segalanya, kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya. (St Francis of Asisi)

Rahmat dan anugerah dari Sang Pencipta semesta dengan segala isinya ini adalah sebuah kebijaksanaan ilahi yang diberikan kepada manusia tanpa menghitung untung dan rugi.

Manusia mendapatkan rahmat dan anugerah kehidupan adalah sebuah kuasa ilahi yang tak mungkin tersentuh oleh nalar dan logika tingkat tinggi manusia, namun semua itu hanya bisa diresapi dan diimani dalam hati terdalam yang penuh syukur tiada henti.

Manusia sudah waktunya terus berkembang dalam jiwa dan raga untuk terus-menerus menelusuri keilahian Sang Pencipta dalam setiap realita dan tindakan nyata.

Illustrasi. reachchurch.org
Illustrasi. reachchurch.org
Dalam kehidupan yang penuh berkah ini manusia masuk dalam sirkulasi peradaban yang terus bergerak dalam sebuah siklus nilai-nilai kehidupan yang memberikan berbagai corak warna kehidupan.

Dunia tidak hanya sekadar hitam dan putih kehidupan yang seolah-olah hanya ada dua sisi perwatakan pribadi, namun ada begitu warna dinamika kehidupan yang satu sisinya menjadikan dunia ini begitu anggun dan menawan tapi di sisi lain banyak manusia jatuh pada vandalisme diri yang mencoreng keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan sejati.

Dalam kondisi corak dunia ini, kesadaran dan kebijaksanaan diri menjadi senjata ampuh untuk berlaku bijak sehingga tidak terseret pada kelatahan dunia yang kehilangan pondasi dan esensi tentang hidup itu sendiri.

Manusia dengan segala keutuhannya dalam jiwa dan raga sejatinya memilah dan memilih berbagai pilihan hidup sebagai usaha untuk menjadi manusia yang selaras dengan semesta dan keluhuran Sang Pencipta.

Ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa diubah demi memperbaiki diri dan memberi dampak positif bagi sesama secara tulus dan ikhlas. Kebiasaan, tutur kata, tindak-tanduk, daya pikir, daya rasa, adalah beberapa aspek kehidupan manusia yang bisa diubah tatkala rasa rendah hati, penuh syukur, dan kemauan belajar ada dalam setiap sanubari. Banyak hal yang dalam setiap pribadi senantiasa dapat diubah demi kemuliaan Sang Pencipta dan semakin bermaknanya hidup ini.

Illustrasi. discoveryseries.org
Illustrasi. discoveryseries.org
Pribadi manusia tidak akan lepas dari pribadi lain sebagai sesama dalam komunitas yang saling terkait dalam relasi dan ekspresi. Suka dan tidak suka, cocok dan tidak cocok, sepaham dan beda pendapat, pada apapun yang keluar dari sesama adalah sebuah kewajaran sebagai dinamika membangun peradaban dengan segala etika moral, norma sosial, psikis sosial, dan corak logika.

Sulitnya adalah seringkali kita sulit menerima segala hal yang tidak sesuai dengan pikiran, perasaan, dan kebiasaan yang biasanya kita miliki. Konflik, abai, cuek, sinis, marah, dan apatis seringkali muncul sebagai reaksi dan ekspresi atas semua itu.

Celakanya, kita tidak akan bisa mengubah segala hal yang di luar diri kita karena semua itu di luar kendali pribadi kita. Kesabaran sangat dibutuhkan untuk menerima dan mensikapinya.

Pada titik tertentu pribadi manusia harus kembali pada keheningan jiwa untuk menggali kebijaksanaan hidup dengan menyerahkan diri secara total pada kuasa Sang Pencipta karena Dia-lah yang memiliki segala anugerah itu.

Mengubah apa yg bisa diubah, menerima apa yg tidak bisa diubah, dan memohon pada-Nya kebijaksanaan hidup adalah puncak dari kedewasaan diri manusia dalam pikiran, nurani, dan tindakan. Mari selalu mengolah jiwa dan raga.

Illustrasi Menulis Makna. quantumshifting.wordpress.com
Illustrasi Menulis Makna. quantumshifting.wordpress.com
@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.

Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun