Sulitnya adalah seringkali kita sulit menerima segala hal yang tidak sesuai dengan pikiran, perasaan, dan kebiasaan yang biasanya kita miliki. Konflik, abai, cuek, sinis, marah, dan apatis seringkali muncul sebagai reaksi dan ekspresi atas semua itu.
Celakanya, kita tidak akan bisa mengubah segala hal yang di luar diri kita karena semua itu di luar kendali pribadi kita. Kesabaran sangat dibutuhkan untuk menerima dan mensikapinya.
Pada titik tertentu pribadi manusia harus kembali pada keheningan jiwa untuk menggali kebijaksanaan hidup dengan menyerahkan diri secara total pada kuasa Sang Pencipta karena Dia-lah yang memiliki segala anugerah itu.
Mengubah apa yg bisa diubah, menerima apa yg tidak bisa diubah, dan memohon pada-Nya kebijaksanaan hidup adalah puncak dari kedewasaan diri manusia dalam pikiran, nurani, dan tindakan. Mari selalu mengolah jiwa dan raga.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.
@Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H