Hal positif dalam hidup itu adalah sebuah modal dalam menapaki setiap langkah kehidupan dengan berbagai kisah di dalamnya. Membiasakan diri dengan mengingat hari-hari baik, mengampuni diri dan orang lain, serta mendesain lingkungan dengan hal-hal positif adalah sebuah modal besar dan menguntungkan dalam menata hidup dan berelasi dengan orang lain.Â
Ingatlah, sikap kita dalam menilai orang lain akan digunakan juga untuk menilai kita. Maka, jika kita terbiasa dengan hal-hal baik dan positif, maka senantiasa sikap kita pada orang lain pun terjadi dengan baik dan positif. Dengan demikian, jika kita mencari kebaikan dalam berhubungan dengan orang lain, orang juga cenderung melakukan hal yang sama pada diri kita.
Mengingat hari-hari baik dalam hidup menjad jalan yang baik pada kehidupan ke depan yang baik pula. Pada akhirnya semua itu berawal dari diri kita masing-masing dalam membuat pilihan hidup.Â
Nasruddin lebih memilih mencari kunci di tempat terang yang jauh dari rumahnya dan pastinya tidak akan ketemu karena kuncinya hilang di rumahnya. Nasrudin menjadi simbol untuk orang-orang yang mudah melihat segala sesuatu di luar dirinya atas segala masalah hidup yang dialaminya. Celakanya, seringkali malah menyalahkan orang lain. Maka, mari kembali ke rumah (baca: diri) untuk menemukan "kunci yang hilang" bersama Nasruddin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H