"Roda kehidupan itu berputar", begitulah sering dikatakan banyak orang dalam merespon berbagai peristiwa kehidupan. Di saat orang sedang berharap pada hal baik dalam hidupnya, maka dengan penuh harapan kata-kata itu diucapkan sebagai bentuk sugesti diri pada masa depan yang lebih baik.Â
Di saat orang sedang tersakiti oleh orang lain, kata-kata itu pun seringkali terucap sebagai bentuk umpatan atau bahkan sebagai sumpah serapah, bahwa pada waktunya nanti pasti ada pembalasan atau karma atas perbuatan orang itu padanya. Masih banyak lagi situasi batin atau pengalaman hidup yang berkaitan dengan roda kehidupan yang berputar itu.
Bill Lear sebagai penemu, penerbang, dan pemimpin bisnis, pada tahun 1963 berhasil meluncurkan pesawat Lear Jet untuk pertama kalinya. Tahun-tahun berikutnya Lear sukses menjual banyak pesawat serupa. Namun tidak lama setelah kesuksesan itu, dua pesawat yang telah dibuatnya jatuh tanpa diketahui penyebabnya.Â
Hatinya sangat hancur, padahal sudah lima puluh lima buah Lear Jet dibeli untuk keperluan pribadi. Lear segera bergerak cepat untuk mengirim kabar pada para pemilik pesawat untuk tidak menerbangkan pesawat sampai ditemukan penyebabnya. Taruhannya adalah nama baik dan reputasi Lear, namun dia lebih memimikirkan kemungkinan jiwa terancam jika tetap menerbangkan pesawat buatannya.
Penyelidikan pun dilakukan oleh Lear dan timnya. Lear berhasil menemukan kemungkinan penyebabnya, namun tidak dapat membuktikan masalah teknis tersebut di darat. Oleh karena itu, dia mengambil resiko besar dengan mencobanya sendiri di udara. Nyawanya nyaris terancam dalam ujicoba itu namun dia berhasil menyelesaikannya dan menemukan kecacatannya. Kemudian, dia mengembangkan suku cadang baru untuk mengatasi masalah itu dan memasangnya pada pesawat yang sudah terjual dan masalah teratasi.
Pengalaman Lear ini serasa roda kehidupan yang berputar, dari kesuksesan dengan bisnisnya tiba-tiba menuju kehancuran dengan tragedi pesawat jatuh. Yang menjadi pembeda dalam roda kehidupan Lear adalah karakter yang dimiliki Lear, yakni integiritas diri pada kehidupan.Â
Dia tidak mengutamakan uang lagi dalam peristiwa ini, namun keselamatan jiwa pelanggan lebih penting sehingga dia melarang semua pesawat buatannya diterbangkan. Bahkan, karakter kuat Lear pun teruji dalam kemampuannya untuk mengambil resiko (risk taking) dengan menemukan solusi atas kecacatan pada pesawat dengan mengujinya langsung.
Pengalaman Lear adalah sebuah pembelajaran hidup yang begitu bermakna. Ini adalah model pendidikan hidup yang mengedepankan karakter dalam menghadapi pengalaman hidup.Â
Dalam kehidupan di keluarga, karakter Lear dapat direpesentasikan dalam sosok orang tua yang siap ambil resiko dalam perputaran roda kehidupan keluarga.Â
Orang tua sebagai sosok keteladanan dalam keluarga bagi anak-anak sangat perlu mengembangkan karakter diri dalam integritas hidup, memastikan tindakan sejalan dengan kata-kata.Â
Lebih dari itu, orang tua siap mengambil resiko dalam berbagai situasi keluarga yang dihadapi, terlebih situasi yang menyedihkan, mengenaskan, memalukan, mengecawakan, atau yang lainnya. Mengambil resiko adalah modal dasar menjadi pribadi yang kokoh, selalu menyalahkan (blaming) apapun adalah awal sebuah kehancuran karakter diri.
Selain keluarga, karakter juga erat kaitannya dengan sekolah sehingga istilah "karakter" begitu melekat dalam berbagai jargon sekolah, seperti: sekolah karakter, pembelajaran berbasisi karakter, pembentukan karakter, dan lainnya. Jika tidak hati-hati jargon-jargon itu akan menjadi sebuah kelatahan karakter sehingga hanya berupa kata-kata manis namun lemah dalam implementasi, internalisasi, dan aktualisasi.
Sebagai contoh nyata yang terjadi di sekolah pada umumnya, setiap sekolah memiliki visi dan misi sekolah (universitas) yang begitu keren dan inspiratif. Tidak jarang kata-kata yang dipakai sangat indah, bermakna, dan bombastis. Tidak ada yang salah dengan kata-kata yang dipilih selama bernuansa positif dan mengarah pada kebaikan hidup.Â
Bahkan selain visi dan misi itu, masih diturunkan dalam nilai-nilai sekolah (school values)Â yang juga tidak kalah inspiratif dan meneduhkan jiwa. Visi, misi, dan nilai-nilai sekolah terpampang di banyak tempat, seperti: buku panduan, dinding kelas, selasar, ruangan-ruangan, ornamen-ornamen, dan masih banyak lagi seiring kreativitas. Â Sebenarnya ini adalah awal yang baik untuk sebuah pembentukan karakter dalam dunia pendidikan.
Seiring dengan jargon-jargon karakter pada sekolah, bisa jadi visi misi dan nilai-nilai sekolah hanya sebuah formalitas kelengkapan sekolah dan kelatahan edukasi. Cara yang termudah, sederhana, dan mengembangkan adalah mendarahdagingkan semua itu dalam habitus keseharian di sekolah, baik dalam relasi, pembelajaran, dan kegiatan.Â
Karakter tidak bisa dibuat dalam semalam namun membutuhkan ketekunan sikap dalam habitus (kebiasaan). Dan lebih kuat lagi, dalam habitus membangun karakter itu dibutuhkan juga refleksi setiap saat, yakni merenungkan, memaknai pengalaman, dan mewujudnyatakan dalam sikap nyata pada pribadi dan sesama.
Karakter yang kuat membentuk orang menjadi pribadi yang berkembang secara holistik, yakni cerdas dalam berpikir, peka dalam berasa, peduli dalam bersikap, dan setia dalam komitmen baik. Lear dalam menghadapi tragedi bisnis pesawatnya telah menunjukkan karakter yang kuat dengan pribadi yang holistik tersebut. Karakter yang muncul dalam diri Lear begitu besar dan mulai di saat menghadapi tragedi itu.
Seorang pria mengajak putrinya ke sebuah karnaval. Putrinya langsung lari menuju sebuah tempat yang menjajakan gula kapas. Sementara sang penjaja memberikan gula kapas (arum manis) itu, ayahnya bertanya, "Sayang, kamu yakin bisa menghabiskan semuanya itu?" Hal itu ditanyakan karena gula kapas itu terlihat besar sekali.Â
"Jangan khawatir Ayah," kata putrinya, "Bagian dalam diriku kan jauh lebih besar daripada yang terlihat dari luar." Karakter pun sesungguhnya lebih besar di dalam diri kita, yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan sikap daripada tampilan fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H