Respon dari Kepala Sekolah adalah beliau mendukung pembelajaran inovatif seperti PJBL diterapkan di sekolah, karena beliau menganggap pembelajaran dengan metode ceramah sudah tidak relevan lagi saat ini, dengan pembelajaran inovatif, guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, melainkan siswa yang menjadi pusatnya, dengan pembelajaran inovatif siswa dibiasakan untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah, membuka pemikiran-pemikiran dan sudut pandang baru menggunakan semua sarana yang ada seperti literatur yang berasal dari berbagai macam sumber yang berbeda. Ide-ide baru dapat muncul dari siswa jika mereka diberi kesempatan untuk berpikir, berkembang, mengeksplorasi, tidak sekedar hanya menerima input ilmu dari hasil ceramah guru.
Refleksi
Pendekatan TPACK yang dilakukan guru:
Aspek Pedagogical Knowledge: guru menggunakan LMS (moodle) untuk membagikan LKPD dan membagi kelompok, guru menggunakan metode presentasi di kelas melalui Google Slides. Guru melakukan penilaian observasi menggunakan Google Sheets. siswa melakukan eksplorasi jurnal penelitian yang relevan melalui internet.
Aspek Content Knowledge: guru memberikan penugasan proyek penghambatan proses browning pada apel kepada setiap kelompok dan menampilkannya dalam bentuk Poster Canva A3. Guru memberikan literatur dalam bentuk video pembelajaran, E-book dan bahan ajar melalui LMS (moodle).
Aspek Technology Knowledge: siswa diminta untuk presentasi melalui laptop yang terhubung dengan layar Smartboard, siswa membuat video pembuatan proyek menggunakan HP dan melaporkannya kepada guru.
Pembelajaran inovatif berbasis proyek ini membuka pemikiran dan memberikan inspirasi kepada guru untuk mau berkembang, belajar sepanjang hidup dan meningkatkan kemampuannya dalam mengajar siswa secara lebih profesional. Melalui kegiatan ini guru juga belajar menggunakan sarana TIK dengan pendekatan TPACK lebih optimal, mendapatkan pengalaman baru mengenai cara-cara merekam kegiatan pembelajaran, sudut pandang kamera, cara merekam audio dengan baik hingga bagaimana mengedit video panjang menjadi video yang jauh lebih pendek. siswa juga memiliki peran yang lebih besar dalam pembelajaran berbasis proyek karena mereka harus berdiskusi, mempresentasikan dan bertanggung jawab atas proyek yang sudah mereka kerjakan, mereka tidak lagi hanya sekedar mencatat setiap penjelasan dari guru seperti metode pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran inovatif ini sangat membantu guru untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H