Mohon tunggu...
Martino
Martino Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Freelance Writer

Gemar Menulis, Penimba Ilmu, Pelaku Proses, Penikmat Hasil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Vote Komodo” dan Bingkai Kesejahteraan Masyarakat NTT

30 Desember 2011   15:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pariwisata memang sangat diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah dan masyarakat NTT. Dari pengembangan pariwisata tentu daerah akan mendapatkan tambahan pemasukan kedalam kas pendapatan asli daerah. Sementara itu arus pariwisata yang ada akan menumbuhkan geliat perekonomian dimasyarakat melalui berkembangnya produksi barang maupun jasa. Masuknya para wisatawan merupakan peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha jasa penginapan, jasa transportasi, jasa pemandu wisata, usaha rumah makan, cafe dan lainnya. Wisatawan yang datangpun tentu tidak ingin pulang dengan tangan hampa tanpa buah tangan dari objek yang disinggahinya. Peluang ini dapat dimanfaatkan masyarakat dengan memproduksi barang-barang souvenir maupun oleh-oleh yang mencirikan kekhasan NTT dan Taman Nasional Komodo. Misalnya makanan dan minuman, kaos, aneka pernak-pernik, patung replika komodo, lukisan, dan lain sebagainya. Seperti yang kita lihat di kota-kota tujuan wisata lainnya, adanya kawasan wisata selalu diikuti pertumbuhan usaha-usaha kreatif dan pusat oleh-oleh yang menyediakan souvenir mewakili kawasan wisata yang bersangkutan. Inipula yang sudah dan diharapkan akan terus tumbuh di Kawasan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya. Dengan tumbuhnya jasa-jasa usaha, usaha-usaha kreatif, munculnya pusat-pusat souvenir, kegiatan perdagangan dan lainnya akan membantu perputaran roda perekonomian masyarakat setempat melalui penyerapan tenaga kerja, berkembangnya usaha masyarakat, terjadinya peningkatan pendapatan sehingga berpengaruh pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mendorong hal tersebut tentu perlu kerja keras dan dukungan semua pihak. "Gelar" sebagai salah satu tujuh keajaiban alam di dunia telah disematkan kepada Taman Nasional Komodo. Hal tersebut sedikit banyak telah membuat masyarakat dunia mengenal dan mengundang rasa ingin tahu bagaimana sebenarnya pesona yang dimiliki Taman Nasional Komodo. Inilah modal sekaligus tantangan bagi pembangunan pariwisata di NTT khususnya kawasan Taman Nasional Komodo agar dapat dimanfaatkan menjadi jalan pembuka bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu perbaikan, penataan dan penyediaan infrastruktur pendukung harus dilakukan secara berkelanjutan. Manajemen pengelolaannya pun harus dilakukan secara profesional. Selain itu kegiatan promosi harus terus dilakukan, tentu dengan tidak melupakan upaya menjaga kelestarian habitat dan satwa Komodo itu sendiri.

***

Terlepas dari perdebatan yang ada, fenomena "vote komodo" telah menunjukan bangsa ini masih memiliki rasa kesetiakawanan, persatuan dan solidaritas untuk mendukung potensi alam yang dimiliki saudara sebangsa tampil dimata dunia. Dibalik dukungan tersebut sebenarnya tertaut harapan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dan NTT secara umum akan peningkatan kesejahteraan melalui bidang pariwisata. Sekali lagi telekomunikasi seluler tampil menyumbangkan perannya sebagai pendukung guna mencapai harapan tersebut dengan memberikan tarif murah baik tarif pengiriman pesan pendek maupun internet dalam rangkaian "vote komodo". Peran ini dapat diartikan tidak hanya sebatas dukungan terhadap Taman Nasional Komodo, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Tentu hasil akhir yang ingin diraih bukan hanya mengantarkan Taman Nasional Komodo menjadi salah satu keajaiban alam dunia. Lebih dari itu, dampak promosi yang diperoleh diharapkan semakin membuka gerbang pariwisata di Nusa Tenggara Timur yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Dengan namanya yang semakin dikenal dunia internasional, sekarang tinggal bagaimana semua pihak bahu-membahu memanfaatkan momentum ini agar dampaknya dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Penulis : Martino, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

(Tulisan ini diikutsertakan pada ajang XL Award 2011)

Sumber Referensi :

1.“Taman Nasional Komodo” http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/3936 diakses pada 12 Desember 2012.http://www.komodonationalpark.org/ ,official website of Komodo National Park Indonesia, diakses pada 12 Desember 2011

3.Suryopratomo. 2011. Kampanye Komodo Kenapa Dikontroversikan. http://metrotvnews.com/read/tajuk/2011/11/04/938/Kampanye-Komodo-Kenapa-Dikontroversikan/tajuk ,diakses pada 12 Desember 2011

4.Tuhusetya, Sawali. 2011. Komodo dan Ironi Nasionalisme. http://sawali.info/2011/10/23/komodo-dan-ironi-nasionalisme/ , diakses diakses pada 12 Desember 2011

Sumber gambar :

1.http://www.new7wonders.com/image-gallery?id=12&post_id=5180

2.http://www.solopos.com/2011/feature/vote-komodo-123487

3.http://www.vivanews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun