Mohon tunggu...
Martin Karakabu
Martin Karakabu Mohon Tunggu... Guru Kampung yang Tertarik pada Dunia Bloging dan Menyukai Kegiatan di Luar Lapangan -

https://www.karakabu.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selembar Foto tentang Indonesia Mini yang Ternoda: Catatan Perjalanan Ke Taman Mini Indonesia Indah

17 Februari 2018   23:26 Diperbarui: 18 Februari 2018   09:06 3249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah adat Rote di Anjungan NTT (TMII) nyaris roboh/dokumentasi pribadi

Wah orang ini tulisannya kritik semua. Apakah tidak ada hal baik yang dijumpai di TMII?

Tentu ada. Saat mengunjungi anjungan Kalimantan Timur kusaksikan orang asing (bule) membuang sampah bekas makanan pada tempatnya dan di anjungan Gorontalo kusaksikan seorang gadis berjilbab memasukan bungkus permen di dalam tas kecilnya, setelah menengok kiri kanan tidak ada tempat sampah.

Jadi mari kita belajar lebih beradab dari orang bule itu. Atau jika kita malu berguru pada orang asing maka baiklah kita belajar dari anak negeri. Pada sosok gadis berjilbab yang kuceritakan tadi. Sampah disimpan di kantongi kemudian menemukan tempat sampah baru dibuang. Sesuatu yang dijaga gadis itu adalah kenyamanan pengunjung yang lain dan gadis itu sadar kalau bersih itu indah.

Bisakah kita belajar menghargai dan menjaga kenyamanan pengunjung lain di tempat umum?.
Caranya sederhana.

  • Jangan merokok sembarangan di tempat umum.
  • Jangan parkir sembarangan.
  • Jangan buang sampah sembarangan.

Mengapa harus demikian?

Kata orang bijak, "tingkah-laku kita mencerminkan kepribadian kita. Objek wisata seperti TMII jika dilakukan hal demikian hanya akan memberi citra buruk pada turis asing tentang Indonesia secara global.

Jadi intinya tahu diri kalau ini tempat umum. Tahu waktu kalau sekarang berwisata bukan di warung kopi yang asap rokok mengepul kemana-mana pun tidak jadi soal; dan tahu tempat kalau ini jalan umum, karena jalan umum maka parkir jangan sembarangan.

Mengakhiri perjalanan di TMII, kusempatkan bersujud di kaki salib Gereja Katolik Santa Cathariana dan sejenak bertegur sapa dengan pak yosep koster di situ

Penulis bersama pak Yosep, Koster Gereja Santa Cathrine TMII Jakarta Timur/dokumentasi pribadi
Penulis bersama pak Yosep, Koster Gereja Santa Cathrine TMII Jakarta Timur/dokumentasi pribadi
* Selesai.

 

Martin Karakabu, Jakarta, 17/2/2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun