Mohon tunggu...
Martin Ginting
Martin Ginting Mohon Tunggu... Lainnya - staff

menjadi pendengar yang baik dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Produksi massal tanpa punya pabrik produksinya? Begini caranya!

28 Desember 2024   13:26 Diperbarui: 28 Desember 2024   13:26 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     

      *Kekurangan :

  • Harus lebih selektif memilih partner.
  • Kurangnya pengawasan secara langsung.
  • Kemungkinan kesalahan produksi tidak sesuai yang di harapkan.
  • Tidak bisa menekan maklon.

                 Di Indonesia sendiri salah satu contoh perusahaan yang menyediakan jasa maklon yang cukup besar yaitu sebuah pabrik industri alat musik ternama yang berlokasi di daerah mojokerto jawa timur yaitu PT. Cort Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan instrumen alat musik khususnya seperti gitar, bass, amplifier, dll. Perusahaan yang berjenis PMA (Perusahaan Modal Asing) ini, kini sudah berhasil memproduksi instrumen khususnya gitar dan bass dari perusahaan besar lain, diantaranya seperti Ibanez, Jackson, Squier, dan Epiphone.

                 Sistem kerja sama dengan menggunakan jasa perusahaan maklon tidak semua sama terutama dalam hal produksi, bahan baku, tenaga kerja, fasilitas, dan legalitas perjanjian antara perusahaan yang bekerja sama karena adanya perbedaan setiap barang yang akan di produksi, maka dari itu untuk sistem maklon sendiri perlu ketelitian dan kejelian mendalam sebelum menjalin hubungan bisnis terutama dalam konteks ini adalah produksi massal yang artinya di perlukan ketelitian dan perketat quality control sebelum barang tersebut beredar di pasaran hingga ke tangan konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun