Mohon tunggu...
MARTINES MINARWATY
MARTINES MINARWATY Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang sedang menempuh S1 Teknik Elektro.Di sela waktu luang,saya menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku self improvement.Selain itu,saya suka melakukan aktivitas di luar Rumah dengan bermain Badminton dan Volly.Saya memiliki ketertarikan tinggi untuk suatu hal baru,termasuk Menulis.Saya berharap,tulisan saya dapat bermanfaat untuk Pembaca.Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Kapitan Pattimura, Sosok Pahlawan di Balik Uang Seribu Rupiah Lama

28 Juni 2024   07:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:09 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam jurnal Perang Pattimura untuk Maluku dan Indonesia (2017), Kapitan Pattimura sejak usia 13 tahun sering terlibat dalam berbagai diskusi dengan orang dewasa tentang penjajahan Belanda terhadap rakyat Maluku.Pattimura kecil sangat senang belajar dan sering mengikuti diskusi. Padahal diskusi tersebut jarang dihadiri oleh anak-anak seusianya. Banyaknya informasi dan pengalaman yang dia temukan selama diskusi,menumbuhkan jiwa cinta tanah air dan anti kolonial dalam diri Kapitan Pattimura.Sewaktu bergabung dengan Korps 500, Pattimura juga selalu mencari ilmu. Ia berkembang dan bertumbuh besar menjadi seorang penembak jitu. Karena kegemarannya belajar tentu ia memiliki kecakapan dan kemampuan melebihi teman seangkatannya, hingga ia dengan cepat diangkat sebagai mayor.hggyugiiwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

2. Berani.
Beliau berani melawan kolonialisme dan imperialisme penjajah yang membuat sengsara rakyat dengan nyawanya sebagai taruhan dan ia tidak takut untuk turun langsung ke medan perang. Berliau juga  pintar dalam menyusun taktik dalam mengusir penjajah dari Maluku.uiiuoiipoppwjjiiuhk

3. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurut John A. Pattikayhatu dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku (1981), Pattimura adalah seorang yang berani, berwatak keras, dan tindakannya tegas terhadap anak buahnya.Kecakapan militernya, kemampuan memimpin, sikap gagah berani, tegas, dan mementingkan kepentingan umum membuatnya sangat disegani. Jiwa kepemimpinan tersebutlah yang membuat Pattimura sanggup memimpin rakyat. Jiwa kepemimpinan Pattimura juga perjuangannya bukan hanya menyentuh rakyat, melainkan juga raja-raja di Indonesia. Dari mulai di Maluku, Jawa, hingga ke Bali, mendukung perjuangan Pattimura dalam menghadapi Belanda.hbuhuijookpppdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd

4. Teguh dalam pendirian.
Teguh dalam pendirian ialah hal positif yang bisa dicontoh dari Kapitan Pattimura. Ia telah dibujuk berkali-kali oleh Belanda menggunakan cara halus, tetapi tidak menghentikan perjuangannya. Bahkan dengan cara kekerasan pun, Belanda tidak bisa menggoyahkan pendiriannya dan kecintaannya terhadap tanah airnya.Salmon H. Maelissa dalam tesis Perlawanan Pasukan Pattimura di Saparua 1892 (1999), Kapittan Pattimura telah minum sumpah (angkat janji setia melalui tetesan darah yang diminum bersama) untuk berjuang mengusir penjajah dari wilayahnya. Janji tersebut diucapkan Thomas Matulessy di Gunung Saniri, saat ia diberikan tanggung jawab memimpin pasukan perang dan diberi gelar Kapitan Pattimura.Diketahui bahwa akhir perjuangan Pattimura karena politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda. Adu domba membuat pasukan Pattimura tercerai-berai, tetapi ia tetap teguh pada pendiriannya.Setelah tertangkap oleh Belandapun, Kapitan Pattimura tetap teguh hingga akhirnya ia digantung di benteng victoria. Mayatnya bahkan dijadikan tontonan dan contoh yang akan terjadi jika rakyat melawan Belanda. Namun, hal tersebut bukan membuat gentar. Semangat dan keteguhan Kapitan Pattimura justru membangkitkan jiwa nasionalisme rakyat Indonesia.uhuihuiuuwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

5. Rela berkorban.
Hal positif selanjutnya yang bisa dicontoh dari Kapitan Pattimura adalah sikapnya yang rela berkorban. Perjuangan menlawan kolonialisme bukanlah hal yang mudah, tetapi Pattimura berani berkorban demi kepentingan rakyat Maluku.Ia bahkan tidak menikah dan tidak memiliki keturunan. Pattimura mengabdikan dirinya untuk tanah airnya. Semasa mudanya Kapitan Pattimura bergabung ke dalam militer Inggris yang bertugas untuk menjaga rakyat Maluku.Oleh karna ,Berkat perjuangan Pattimura bersama para pejuang lainnya, gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan pada 1973 berdasarkan SK 087/TK/1973 dan tanggal SK 06 November 1973. Selain itu, namanya banyak diabadikan seperti menjadi nama Universitas Pattimura, Bandara Internasional Pattimura di Ambon, KRI Kapitan Pattimura hingga Gambar Mata Uang Republik Indonesia nominal Rp1000,-.uhiuhiookwjjjjjjjjjjjjjj

Referensi:

https://ms.wikipedia.org/wiki/Pattimura,_Kapitan

https://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun