Mohon tunggu...
MARTINES MINARWATY
MARTINES MINARWATY Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang sedang menempuh S1 Teknik Elektro.Di sela waktu luang,saya menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku self improvement.Selain itu,saya suka melakukan aktivitas di luar Rumah dengan bermain Badminton dan Volly.Saya memiliki ketertarikan tinggi untuk suatu hal baru,termasuk Menulis.Saya berharap,tulisan saya dapat bermanfaat untuk Pembaca.Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Kapitan Pattimura, Sosok Pahlawan di Balik Uang Seribu Rupiah Lama

28 Juni 2024   07:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:09 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Jawa Timur Berjaringan


SIAPAKAH KAPITAN PATTIMURA?

Jika kita masih ingat dan bahkan masih memiliki uang kertas 1000 Rupiah,pasti tidak asing lagi dengan Pahlawan satu ini,yaitu Kapitan Pattimura.Thomas Matulessy atau yang memiliki sebutan dengan Kapitan Pattimura ini merupakan seorang pahlawan nasional negara Indonesia yang berasal dari Maluku. Kapitan adalah sebuah gelar kepangkatan yang digunakan oleh Belanda untuk menyebut pemimpin dalam satuan militer di tingkatan perwira. Kapitan Pattimura lahir tanggal 8 Juni 1783 di Haria, Saparua, Maluku, Hindia Belanda. Ayahnya adalah Antoni Matulessy, anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy.Sebagai Pahlawan nasional, Pattimura memiliki perjuangan yang hebat dan perjalanan hidup panjang untuk Indonesia , terutama abad ke 17 dan 18. Ia memulai karir militer dengan bergabung ke kesatuan militer Inggris. Ia bertekad kuat untuk menjaga tanah Maluku sehingga,Pattimura dikenal sebagai pahlawan yang memiliki kegigihan yang besar. Serangkaian tes dan latihan ia jalani sampai mencapai tujuh tahun ia berkarir di militer,beliau mendapatkan pangkat Sersan Mayor dan melakukan perubahan marganya dari Matulessy menjadi Matulessia. 

Selain menjadi bagian militer Inggris, Thomas Matulessy juga aktif melakukan perlawanan terhadap VOC bersama rakyat Maluku . Perlawanan terhadap Belanda (VOC) ini disebabkan praktik penindasan kolonialisme yang mereka lakukan seperti monopoli perdagangan, kerja paksa dan penindasan lainnya yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Maluku dari segi perekonomian, sosial, maupun dalam ranah politik.Berkat perjuangannya, ia diberi gelar sebagai “Kapitan Besar” .Sehingga,pada 7 Mei 1817 beliau bersama dengan pejuang Maluku lainnya melakukan perlawanan terhadap Belanda yang terus menerus ingin menguasai Maluku.

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG PATTIMURA

Pada tahun 1817, kolonial Belanda kembali datang dan banyak pertentangan dari rakyat. Hal ini dikarenakan kondisi politik, ekonomi dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama 2 abad lamanya. Rakyat Maluku akhirnya bangkit dan mengangkat senjata yang berada di bawah pimpinan Kapitan Pattimura.Ketika Pemerintah Belanda mulai memaksakan kekuasaanya melalui Gubernur Van Middlekoop clan Residen Saparua Johannes Rudolf Van der Berg,pecahlah perlawanan bersenjata rakyat Maluku.Hal ini menjadi latar be;lakang diadakannya musyawarah dan konsolidasi kekuatan dimana hasil musyawarah tersebut menyetujui Pattimura sebagai Kapten besar yang memimpin perjuangan.Pada 7 Mei 1817 dalam rapat umum di Baileu Negeri Haria,Thomas Maatulessy dikukuhkan dalam upacara adat sebagai "Kapitan Besar".

Sehingga,Kapitan Pattimura memulai untuk mengatur strategi perang yang akan dilakukannya bersama pembantunya. Sebagai pemimpin, Kapitan Pattimura mengkoordinir raja-raja patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan.Jiwa kewibawaan dan penuh kharisma yang ada pada diri Kapitan Pattimura dalam kepemimpinan diakui oleh raja-raja di zamannya dan rakyat biasa. 

Kapitan Pattimura juga dikenal cerdik dan mampu menghimpun kekuatan besar rakyat Maluku sehingga mempersulit pergerakan Belanda di Maluku.Nama Kapitan Pattimura juga sangat disegani oleh para pemimpin VOC kala itu yang harus memutar otak untuk menghadapi perlawanan rakyat Maluku. Tidak heran jika Pattimura sangat piawai dalam pertempuran dan mengawal pasukan.Dalam perjuangan menentang Belanda, Kapitan Pattimura juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, para raja Bali, raja Sulawesi dan raja Jawa. 

Perang yang dilakukan Kapitan Pattimura berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.Pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut dikoordinasi oleh Kapitan Pattimura yang juga dibantu oleh para panglima, seperti Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. 

Pertempuran yang terjadi menghancurkan pasukan Belanda dan tercatat, seperti perebutan benteng Belanda  Duurstede di Saparua, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jazirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan.Strategi “devide et impera” yaitu politik pecah belah ala Kolonial Belanda pada akhirnya berhasil menumbangkan Kapitan Pattimura beserta pengikut dan pasukannya. Akibat pengkhianatan dan informasi ini, strategi Pattimura diketahui oleh Belanda dan dapat dipatahkan. 

Kapitan Pattimura ditangkap pada tanggal 11 November 1817 saat berada di Siri Sori. Belanda menawarkan kerjasama Kapitan Pattimura tetapi ia menolak keras .Perang Pattimura dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Di kota Ambon, pada tanggal 16 Desember 1817 para tokoh pejuang Kapitan Pattimura, Anthony Rhebok, Philip Latumahina, dan Said Parintah akhirnya ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan di depan Benteng Nieuw Victoria, Kota Ambon. Untuk tanda jasa serta pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh Pemerintah Republik Indonesia.


APA NILAI TELADAN YANG BISA KITA CONTOH DARI KAPITAN PATTIMURA?

Lewat perjuangan dan kegigihannya, ini memberikan banyak hal postif. Hal-hal positif yang dapat ditiru dari beliau,yaitu :

1. Giat mencari ilmu.

Dalam jurnal Perang Pattimura untuk Maluku dan Indonesia (2017), Kapitan Pattimura sejak usia 13 tahun sering terlibat dalam berbagai diskusi dengan orang dewasa tentang penjajahan Belanda terhadap rakyat Maluku.Pattimura kecil sangat senang belajar dan sering mengikuti diskusi. Padahal diskusi tersebut jarang dihadiri oleh anak-anak seusianya. Banyaknya informasi dan pengalaman yang dia temukan selama diskusi,menumbuhkan jiwa cinta tanah air dan anti kolonial dalam diri Kapitan Pattimura.Sewaktu bergabung dengan Korps 500, Pattimura juga selalu mencari ilmu. Ia berkembang dan bertumbuh besar menjadi seorang penembak jitu. Karena kegemarannya belajar tentu ia memiliki kecakapan dan kemampuan melebihi teman seangkatannya, hingga ia dengan cepat diangkat sebagai mayor.hggyugiiwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

2. Berani.
Beliau berani melawan kolonialisme dan imperialisme penjajah yang membuat sengsara rakyat dengan nyawanya sebagai taruhan dan ia tidak takut untuk turun langsung ke medan perang. Berliau juga  pintar dalam menyusun taktik dalam mengusir penjajah dari Maluku.uiiuoiipoppwjjiiuhk

3. Memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurut John A. Pattikayhatu dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku (1981), Pattimura adalah seorang yang berani, berwatak keras, dan tindakannya tegas terhadap anak buahnya.Kecakapan militernya, kemampuan memimpin, sikap gagah berani, tegas, dan mementingkan kepentingan umum membuatnya sangat disegani. Jiwa kepemimpinan tersebutlah yang membuat Pattimura sanggup memimpin rakyat. Jiwa kepemimpinan Pattimura juga perjuangannya bukan hanya menyentuh rakyat, melainkan juga raja-raja di Indonesia. Dari mulai di Maluku, Jawa, hingga ke Bali, mendukung perjuangan Pattimura dalam menghadapi Belanda.hbuhuijookpppdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd

4. Teguh dalam pendirian.
Teguh dalam pendirian ialah hal positif yang bisa dicontoh dari Kapitan Pattimura. Ia telah dibujuk berkali-kali oleh Belanda menggunakan cara halus, tetapi tidak menghentikan perjuangannya. Bahkan dengan cara kekerasan pun, Belanda tidak bisa menggoyahkan pendiriannya dan kecintaannya terhadap tanah airnya.Salmon H. Maelissa dalam tesis Perlawanan Pasukan Pattimura di Saparua 1892 (1999), Kapittan Pattimura telah minum sumpah (angkat janji setia melalui tetesan darah yang diminum bersama) untuk berjuang mengusir penjajah dari wilayahnya. Janji tersebut diucapkan Thomas Matulessy di Gunung Saniri, saat ia diberikan tanggung jawab memimpin pasukan perang dan diberi gelar Kapitan Pattimura.Diketahui bahwa akhir perjuangan Pattimura karena politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda. Adu domba membuat pasukan Pattimura tercerai-berai, tetapi ia tetap teguh pada pendiriannya.Setelah tertangkap oleh Belandapun, Kapitan Pattimura tetap teguh hingga akhirnya ia digantung di benteng victoria. Mayatnya bahkan dijadikan tontonan dan contoh yang akan terjadi jika rakyat melawan Belanda. Namun, hal tersebut bukan membuat gentar. Semangat dan keteguhan Kapitan Pattimura justru membangkitkan jiwa nasionalisme rakyat Indonesia.uhuihuiuuwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

5. Rela berkorban.
Hal positif selanjutnya yang bisa dicontoh dari Kapitan Pattimura adalah sikapnya yang rela berkorban. Perjuangan menlawan kolonialisme bukanlah hal yang mudah, tetapi Pattimura berani berkorban demi kepentingan rakyat Maluku.Ia bahkan tidak menikah dan tidak memiliki keturunan. Pattimura mengabdikan dirinya untuk tanah airnya. Semasa mudanya Kapitan Pattimura bergabung ke dalam militer Inggris yang bertugas untuk menjaga rakyat Maluku.Oleh karna ,Berkat perjuangan Pattimura bersama para pejuang lainnya, gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan pada 1973 berdasarkan SK 087/TK/1973 dan tanggal SK 06 November 1973. Selain itu, namanya banyak diabadikan seperti menjadi nama Universitas Pattimura, Bandara Internasional Pattimura di Ambon, KRI Kapitan Pattimura hingga Gambar Mata Uang Republik Indonesia nominal Rp1000,-.uhiuhiookwjjjjjjjjjjjjjj

Referensi:

https://ms.wikipedia.org/wiki/Pattimura,_Kapitan

https://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun