Mohon tunggu...
Martina Lindri Suarlembit
Martina Lindri Suarlembit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pendosa

24 Juli 2023   05:42 Diperbarui: 24 Juli 2023   06:20 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendung  menyengat jiwa

Membawa bayang jauh melayang

Dinginnya menusuk hati yang remuk

Berbisik nyelekit menampar kegundahan

Pagi kian hari kian gelap

Matahari enggan menampak

Membenci pada insan pendosa 

Mengumpat akan kelakuannya yang biadab

Selaras rintik hujan kian menderas

Tanpa izin pemilik netra

Air mata kini mengalir deras

Tertunduk penuh sesal

Termangu menatap langit

Dalam hati meratap 

Meminta ampun pada Sang Empunya

Berharap dapat pengampunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun