Mohon tunggu...
Martin Fo
Martin Fo Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar siswa Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang

Saya berharap bahwa dengan membaca anda bisa mendapatkan pengetahuan yang baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesultanan Banten

5 September 2019   14:01 Diperbarui: 28 Juni 2021   18:50 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sultan Hassanudin | arsy.co.id

Kesultanan ini berdiri mulanya ketika Demak meluaskan pengaruhnya ke kawasan pesisir barat P.Jawa sekitar tahun 1526 dan Demak taklukkan beberapa kawasan pelabuhan dan jadikan pangkalan bagi militer serta kawasan perdagangan juga untuk sebarkan agama islam.

Pasukan Demak dipimpin oleh Panglima Fatahillah dan Fatahillah kemudian dirikan sebuah benteng pertahanan yang kemudian dinamakan Surosowan yang kelak jadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi Kesultanan yang mandiri.

Penyebab khusus serangan sebab Demak telah adanya kerjasama dalam bidang ekonomi dengan Portugis dan politik yang mengancam eksistensi Demak juga Demak telah gagal mengusir Portugis dari Malaka tahun 1513 dan pada tahun 1522, pasukan Demak yang dibantu oleh pasukan Cirebon berjalan menuju Banten di bawah pimpinan Fathillah dan Syarif Hidayatullah.

Pada tahun 1526 Banten berhasil direbut termasuk pelabuhan sunda kelapa dan Maulan Hassanudin diangkat sebagai adipati juga pada tahun 1522 Banten dirubah menjadi bawahan Demak dengan Maulana Hassanudin sebagai pemipmpinnya.

Karena seiring kemunduran Demak maka Banten yang sebelumnya vasal Demak melepaskan diri dan menjadi kesultanan yang mandiri juga kota Surosowan didirikan sebagai ibu kota atas petunjuk Syarih Hidayatullah dan Maulana Hassanuddin sebagai Sultan pertama di Banten, setelah kerajaan mandiri penguasanya menggunakan gelar Sultan sedangkan dalam istana terdapat gelar pangeran ratu, pangeran adipati, pangeran gusti dan pangeran anom.

Kondisi sosial-budaya

Maulana Hassanudin berandil besar dalam letakkan fondasi Islam di Nusantara, hal ini dibuktikkan dengan berbagai bangunan Masjid dan sarana-sarana pendidikan Islam dan ia dikenal sebagai Sultan secara berkala mengirm mubalig ke berbagai daerah ke daerah-daerah yang dikuasainya juga penyebaran Islam dan perluasan Banten dilanjutkan oleh para penerusnya.

Dalam masyarakat Banten terdapat gelar ratu bagus dan ratu juga Golongan lainnya yang dapat kedudukan istimewa yaitu kaum ulama, pamong raja dan kaum jawara.

Para ulama berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat dan para masyarakat menyerap budaya Islam sebagai bagian darei hidup mereka.Sementara itu, kadi berperan penting dalam pemerintahan selain tanggung jawab dalam penyelesaian sengketa rakyat di pengadilan juga berperan dalam menegakkan hukum Islam.

Kondisi ekonomi

Dalam berbagai sumber pustaka Nusantara, Carita Parahyangan, Tambo Tulangbawang, dan Primbon Bayah, Banten digambarkan sebagai kota pelabuhan yang ramai, makmur dan terbuka.Banten sudah berinteraksi dengan dunia luar sejak awal abad pertama masehi dan kemungkinan pada abad ke-7, Banten sudah menjadi pelabuhan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun