Mohon tunggu...
Martiar Insan El
Martiar Insan El Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa Cibelok dalam Pembuatan Briket Giat dari Limbah Sekam Padi oleh KKN Unnes Melalui Sosialisasi dan Pelatihan

9 September 2022   00:13 Diperbarui: 9 September 2022   00:21 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Kelompok tani SIDO MUKTI/dokpri

Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. 

Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.Limbah padi yang merupakan bahan sisa dari proses penggilingan padi dalam masa panen biasanya diperoleh sekam 20 - 30%, dedak 8 - 12 %, dan beras giling 50-63,5% dari bobot awal gabah. Kadar selulosa sekam yang cukup tinggi dapat menjadikan pembakaran lebih merata dan stabil.

Pemanfaatan limbah sekam padi saat ini hanya dapat dimanfaatkan sebagai pengganti media tanam, bahan bakar untuk proses pembakaran bata, alas kandang ayam, abu gosok, dan membuat tungku. 

Sekam padi memiliki sifat-sifat dan kandungan yang baik di dalamnya antara lain bahan baku industri kimia terutama kandungan zat kimia, bahan baku industri bahan bangunan terutama kandungan silica (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen, portland, bahan isolasi dan campuran pada industri bata merah, dan sumber energi panas karena kadar selulosanya cukup tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil (Sinar Tani, Badan Litbang Pertanian, 2008).

Briket adalah suatu bahan bakar yang potensial dan dapat diandalkan untuk kehidupan sehari-hari dalam rumah tangga maupun suatu industri. Briket mampu menyuplai energi dalam jangka panjang. Briket didefinisikan sebagai salah satu bahan yang bakar berwujud padat dan berasal dari sisa-sisa bahan organik yang mengalami proses pemadatan dengan daya tekan tertentu. 

Briket dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti kayu bakar yang mulai meningkat konsumsinya dan berpotensi merusak ekologi hutan. Briket dapat dibuat dari campuran bermacam-macam sisa bahan organik antara lain sekam padi, kulit kacang, tempurung biji jarak, serbuk gergaji, sabut kelapa, tempurung kelapa, eceng gondok (sudah diarangkan) dan lain lain. 

Dalam pembuatan suatu briket memerlukan bahan perekat atau pengikat. Bahan pengikat organik yang bisa digunakan untuk pembuatan briket antara lain kanji, tetes tebu, aspal, (Tobing, 2007)

Paparan materi pelatihan briket GIAT/dokpri
Paparan materi pelatihan briket GIAT/dokpri

Dalam upaya pemanfaatan limbah sekam padi di Desa Cibelok Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalanng maka tim KKN UNNES GIAT 2 melakukan pelatihan dan sosialisasi yang diikuti oleh kelompok tani di desa setempat, pada hari jumat (02/09/2022).

Acara pelatihan tersebut dilakukan di kediaman pak Saeful Bahri selaku kepala dusun 5 (Dusun Kledung) pukul 14.00 -- 15.30 yang dihadiri oleh bapak-bapak kelompok tani dan masyarakat sekitar. Untuk sasaran dalam sosialisasi serta pelatihan ini yaitu para petani dan masyarakat agar dapat menambah penghasilan dari penjualan briket sekam padi yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembuatan batu bata. 

Acara dimulai dengan pembagian materi langkah-langkah pembuatan briket sekam padi dan dilanjutkan demo pembuatan briket sekam padi, dimulai dari pembakaran sekam menjadi arang sekam. Kemudian dari arang sekam tersebut dihaluskan agar dalam proses pencampuran sekam dengan bahan perekat berupa tepung kanji yang sebelumnya sudah disiapkan, untuk selanjutnya dilakukan pencetakan briket agar mendapatkan hasil yang bagus, kemudian hasil pencetakan briket dikeringkan dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2-3 hari.

Praktek pembuatan briket GIAT/dokpri
Praktek pembuatan briket GIAT/dokpri
Praktek pembuatan briket GIAT/dokpri
Praktek pembuatan briket GIAT/dokpri

Bapak-bapak kelompok tani sangat antusias dan mengapresiasi dengan adanya pelatihan briket sekam padi oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 2. "Dari briket ini memiliki daya tahan bakar yang cukup lama dibandingkan arang biasa, dan briket sekam padi ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada dijual sebagai bahan bakar pembuatan batu bata" tutur Pak Samirin selaku ketua GAPOKTAN SIDOMUKTI, Jumat (02/09/2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun