Di balik heningnya pagi yang muram,
Ada jerit yang merintih, tak berkesudahan
Ribuan wajah, lelah menatap suram
Terbakar api perang terbenam di kekejaman.
Kemanusiaan, di manakah kau kini?
Tergerus oleh amarah tenggelam dalam benci.
Jiwa-jiwa terlantar di perbatasan sunyi
Menggantungkan harap pada sisa-sisa mimpi.
Anak-anak kecil memungut sisa
Dalam reruntuhan, mereka cari cinta
Tak ada senyum, tak ada tawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!