Di balik heningnya pagi yang muram,
Ada jerit yang merintih, tak berkesudahan
Ribuan wajah, lelah menatap suram
Terbakar api perang terbenam di kekejaman.
Kemanusiaan, di manakah kau kini?
Tergerus oleh amarah tenggelam dalam benci.
Jiwa-jiwa terlantar di perbatasan sunyi
Menggantungkan harap pada sisa-sisa mimpi.
Anak-anak kecil memungut sisa
Dalam reruntuhan, mereka cari cinta
Tak ada senyum, tak ada tawa
Hanya harap, pada dunia yang lebih adil adanya.
Apa yang kita banggakan dari peradaban ini?
Jika kasih tak lagi punya arti
Jika kemanusiaan terkikis hari demi hari
Dan luka menjadi saksi yang abadi.
Mari ulurkan tangan, bagi mereka yang jatuh
Bersama kita ciptakan dunia yang teduh
Di mana cinta menuntun langkah kaki
Dan kemanusiaan kembali terjaga lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H