Mohon tunggu...
Maria Theressa
Maria Theressa Mohon Tunggu... Guru - Seorang praktisi pendidikan yang senang belajar, menulis, dan dikritisi. Karena segala pujian hanya milik Sang Pencipta semata. Akun twitter : @hommel_edu

Seorang praktisi pendidikan yang senang belajar, menulis, dan dikritisi. Karena segala pujian hanya milik Sang Pencipta semata.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Transformasi Mental Bangsa Melalui Ruang Publik

29 September 2015   10:08 Diperbarui: 29 September 2015   10:48 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan pengalaman saya mengunjungi beberapa ruang publik di wilayah perkotaan, saya menjatuhkan pilihan di area taman Central Park Mall di bilangan Jakarta Barat sebagai ruang publik favorit saya.  Kondisi taman yang teratur dan terawat rapi, menjadi daya tarik sendiri buat saya.  Di sana, saya tidak pernah menemukan ada setumpuk sampah berserakan.  Meski lokasinya tepat berada di hiruk pikuknya kota, saya berani menghirup napas dalam-dalam untuk menikmati oksigen yang berasal dari pepohonan yang ditanam di sana.  Saya betah berlama-lama ada di sana hanya sekedar duduk menikmati bunyi air kolam yang dipenuhi ikan koi sambil mengamati aktivitas orang-orang yang lalu-lalang di sana.  Ada yang sekedar berjalan menyusuri jalan setapak yang dirancang membelah hamparan rumput, atau ada juga yang hanya sekedar bercengkrama di kursi taman.  Jika beruntung, saya juga bisa menikmati pertunjukkan kreatif dari komunitas-komunitas tertentu.

 

Sayangnya, lokasi taman yang berada di dalam pusat perbelanjaan membuat ruang publik ini terkesan kurang membumi.  Hanya masyarakat dari kalangan menengah ke atas saja yang kebanyakan mengunjungi tempat ini.  Belum lagi jika ingin menikmati aneka jajanan yang dijajakan di sekitarnya, kita perlu merogoh kantong jauh lebih dalam. 

Dari segi kenyamanan, model taman kota seperti inilah yang perlu dijadikan percontohan.  Hal terpenting dalam mewujudkan taman kota sebagai ruang publik yang memadai bukanlah luas areanya, melainkan perawatan dan pengawasan secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah.  Ruang publik berupa taman kota perlu lebih banyak dibangun di lokasi-lokasi yang tingkat tekanan hidupnya cukup tinggi, misalnya di perumahan yang padat penduduknya atau wilayah perkantoran. 

Idealnya, pemerintah daerah perlu memetakan lokasi taman kota di beberapa wilayah.  Mengacu pada pernyataan Rustam Manan, dalam suatu wilayah seharusnya sekitar 30% dijadikan sebagai ruang hijau.  Ruang hijau pun perlu ditata untuk menyediakan ruang berkreasi dan apreasiasi seni tradisional masyarakat.  Ruang publik yang memadai akan menciptakan bangsa yang peduli dengan lingkungan sekitarnya.  Meski terlihat sepele, eksistensi ruang publik berpotensi untuk mentransformasi mental anak bangsa di masa yang akan datang.

 

Referensi:

https://rustam2000.wordpress.com/ruang-terbuka-hijau/

http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/01/150116_iptek_stres_tidakbisaempati

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/01/manfaat-ruang-terbuka-hijau-untuk-kesehatan 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun