Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa suatu benda akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya atau F = 0. Oleh sebab itu benda memiliki sifat kelembaman (mempertahankan posisi awal).
Jadi, menurut Hukum I Newton, siswa/i sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau mengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar mereka sesuai dengan kecepatan penguasaan materi yang sama.Â
Dari Hukum II Newton dapat kita nyatakan, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita /kelembaman untuk maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya sama dengan nol.Â
Berarti, proses belajar siswa tidak mengalami kemajuan (tetap segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat menguasai materi atau motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasai. Bila kita menginginkan percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang semakin besar.
Fakta di lapangan kita ketahui bahwa materi di sekolah selalu berjenjang, dimulai dari tingkat dasar (termudah) sampai tingkat lanjut yang mulai agak sulit. Untuk tingkat penguasaan yang sama (setara), materi pelajaran yang lebih sulit memerlukan motivasi lebih besar daripada materi pelajaran yang relatif lebih mudah.Â
Jika tingkat motivasi untuk pelajaran yang sangat sulit (kita memang mengalami kesulitan untuk menguasainya) kita buat sama dengan tingkat motivasi untuk pelajaran yang mudah, maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh akan berbeda.
Sebagai guru kita dituntut perhatiannya untuk memperhatikan perubahan pola asuh di kelas dengan tetap memperhatikan nilai karakter yang harus ditanamkan dan model pembelajaran berbasis IT untuk memotivasi siswa tetap berjalan lurus dengan kecepatan tetap bukan lagi diam dan kembali ke zaman kuda gigit besi dimana guru menjadi orang yang paling benar agar kelembaman pada setiap peserta didik  berubah menjadi percepatan.
Bahan kajian: dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H