Mohon tunggu...
Martha Thalia
Martha Thalia Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Langkah-langkah Memulai Bisnis "Startup"?

17 Januari 2018   11:06 Diperbarui: 22 Januari 2018   16:30 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah ini adalah topik yang sangat menarik dan rame ya untuk dibahas. Yes, nggak bisa dipungkiri pendanaan merupakan salah satu yang paling penting dalam urusan startup ini. Ada juga startup yang melakukan pendanaan sendiri dan berhasil. Tapi ada juga startup yang memang dalam perencanaan dan eksekusinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai BEP (Break Even Point). Untuk mendapatkan funding ini Anda harus mempunyai pitch deck atau investment proposal yang bisa ditujukan kepada relasi, keluarga, VC (Venture Capital), ataupun pihak-pihak lainnya. Pitch deck ini berisikan rangkuman tentang apa yang Anda kerjakan di dalam startup dan bagaimana prospeknya di masa depan.

Sedikit tips dari saya, investor biasanya melihat 3P.

  1. People
  2. Passion
  3. Product

Bukan terbalik ya, memang begitu adanya. Mereka akan melihat dulu background dari diri Anda, sebelumnya Anda pernah menghasilkan apa dan berkecimpung di bidang apa. Semisal, jika di pekerjaan sebelumnya Anda adalah sebuah tenaga pemasaran real estate yang ternyata punya passion untuk membuat startup sendiri namun ternyata startup yang anda akan buat ini bergerak di bidang navigasi untuk kelautan (misalnya). Investor akan tentu saja pada awalnya akan meragukan kemampuan Anda. Hal ini wajar-wajar saja dan dinamakan domain expertise.

Kemudian mereka akan melihat bagaimana cara Anda menjelaskan mengenai produk dan startup Anda. Tentu saja, cara Anda menjelaskan akan memberikan dampak yang besar. Dalam hal pitching ini adalah mutlak bagi seorang CEO yang memberikan presentasi. Tidak dapat diwakilkan.

Bagian terakhir yang akan mereka pertimbangkan barulah produk. Apakah produk ini bisa dipasarkan dimana-mana (scalable), apakah ada kompetisi, seberapa besar pangsa pasar yang akan disasar.

Akhir kata, tidak pernah ada rumusan yang baku tentang bagaimana langkah-langkah strategis dalam mendirikan sebuah startup. Setiap startup memiliki jalan masing-masing yang sudah ditentukan oleh Yang Di Atas. Hanya pelajaran-pelajaran berharga yang bisa didapatkan dari pengalaman.

Yang terakhir, tetap rendah hati dan jangan pernah berhenti bekerja keras serta berdoa.

Semoga membantu.

Sumber:blog MailTarget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun