Mohon tunggu...
marthaintansari
marthaintansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sangat suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisikan Dilorong Masjid: Menyikapi Hadits Tentang Bercakap-cakap di Masjid

3 Desember 2024   06:11 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suatu malam, setelah sholat Isya, Ibu Aminah menghampiri Fahri.  Dengan lembut, ia berkata, "Nak Fahri, Ibu ingin bercerita sedikit."  Fahri yang awalnya terkejut, mengangguk patuh.  Ibu Aminah kemudian menceritakan kisah-kisah para ulama terdahulu yang sangat menjaga adab di masjid.  Ia menggambarkan bagaimana mereka berbicara dengan suara yang lembut, menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia, dan selalu menghormati jemaah lain.

 

"Masjid ini, Nak, adalah rumah Allah.  Tempat suci yang harus kita hormati.  Suara keras dan canda tawa yang berlebihan bisa mengganggu kekhusyukan ibadah orang lain.  Bayangkan, jika kita sedang khusyuk berdoa, tiba-tiba diganggu oleh suara-suara yang riuh, bagaimana perasaan kita?"  kata Ibu Aminah dengan nada yang penuh hikmah.

 

Fahri terdiam, wajahnya memerah.  Ia merasa malu dan sedikit tersinggung, namun ia juga menyadari kebenaran kata-kata Ibu Aminah.  Ia belum pernah memikirkan hal itu sebelumnya.  Ia selalu bersemangat dalam kegiatan masjid, namun lalai dalam menjaga adab dan kesopanan.

 

Ibu Aminah melanjutkan, "Menjaga kesopanan di masjid bukan hanya soal menjaga suara kita, Nak.  Itu juga tentang menjaga hati dan lisan kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat.  Berbicara yang baik, menebar kebaikan, dan menghormati sesama jemaah adalah wujud penghormatan kita kepada Allah SWT dan sesama muslim."

 

Setelah mendengarkan nasihat Ibu Aminah, Fahri merenungkan kesalahannya.  Ia menyadari bahwa kesucian masjid harus dijaga dengan sebaik-baiknya.  Ia berjanji akan mengubah perilakunya dan menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya.

                                                             

                                                                                                                     ****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun