Menjaga Keteduhan Masjid: Menyikapi Hadits tentang bercakap-cakap  di dalam MasjidÂ
Masjid adalah Rumah Allah SWT, seharusnya menjadi tempat yang tenang dan khusyuk untuk beribadah. Namun, realitanya kita sering menemukan masjid yang ramai dengan percakapan, obrolan, bahkan suara-suara yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Hal ini tentu bertentangan dengan hadits-hadits yang mengajarkan kita untuk menjaga kesucian dan ketenangan masjid.
Bagaimana sebaiknya kita menyikapi hal ini? Beberapa hadits Nabi Muhammad SAW secara tegas melarang percakapan yang tidak bermanfaat di masjid. Salah satu hadist yang sering dikutip adalah;
" Masjid dibangun untuk shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an. Bukan untuk tempat berjual beli atau tempat untuk bermain" ( HR. bukhari dan Muslim).
Hadits diatas, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, secara gamblang dan jelas menjelaskan fungsi utama rumah ibadah Masjid. Percakapan yang menganggu kekhusyukan ibadag, sperti berbisik-bisik, ramai, bercanda secara berlebihan, atau berjual beli itu sangat jelas dilarang. Namun, perlu dipahami juga bahwa hadits ini tidak melarang seluruh bentuk percakapan. Hanya sekiranya yang dapat menggangu konsentrasi orang yang sedang menjalankan ibadah dengan ciptaan-Nya juga dilihat dari segi kesopanan juga sangat tidak etis mengingat kembali bahwa ini adalah masjid yakni Rumah Allah SWT.
Hadits lain yang relevan atau berkesinambungan dengan tema yang diusung yakni:
" Barang siapa yang berbicara dimasjid, makai a telah melakukan perbuatan dosa". ( HR. Ibnu Majah)`.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah yakni beliau menekankan bahwa betapa pentingnya menjaga kesunyian diMasjid. Meskipun tidak secara eksplisit menjabarkan jwnis percakapan yanhg dilarang, namun hadits ini secara global meminimalisir kita untuk tidak melakukan percakakpan yang tidak perlu dilakukan didalam masjid.
Lalu bagaimana kita menyikapi hadits-hadits ini didalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalag beberapa point penting:
- Memilih Percakapan Yang Bermanfaat: Yakni percakapan yang membahas tentang ilmu agama, saling meningatkan tentang kebaikan, ataupun berdiskusi tentang hal-hal positif juga masih diperbolehkan asalkan tidak menganggu ketenangan orang lain saat beribadah ya!.
- Menjaga Volume Saat Bersuara: Berbicara dengan suara atau nada yang pelan dan santun sangat amat penting untuk menghindari gangguan terhadap jama'ah lain yang sedang beribadah.
- Menghindari Percakapan yang Sia-sia: Perlu sangat amat dihindari untuk bercakap-cakap yang tidak bermanfaat, seperti menggosip, menjelekkan kekurangan orang lain, atau hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah, sebaiknya dihindari ketika didalam Masjid.
- Memilih Waktu dan Tempat yang Tepat: Percakapan yang tidak berkaitan dengan ibadah atau hal-hal yang positif sebaiknya dilakukan diluar area masjid saja ya agar tidak menganggu aktifitas jamaah yang sedang khusyuk beribadah!.
- Saling Mengingatkan dengan Hikmah: Jika kita melihat atau mendengar ada yang melanggar, sebaiknya kita dapat mengingatkan dengan cara yang bijak dan santun bukan dengan cara yang kasar, membentak ataupun menyinggung.
Hukum Bercakap-cakap diMasjid dan Perkara Yang Diperbolehkan
Masjid, sebagai rumah Allah SWT memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia bagi seluruh umat muslim. Di dalamnya terdapat berbagai aktivitas ibadah dan kegiatan keagamman dilakukan. Namun, pertanyaan mengenai hukum bercakap-cakap dimasjid dan apa saja yang diperbolehkan didalamnya seringkali menjadi pertanyaan bagi kaum awam yang belum mengerti. Jadi jangan cemas diartikel ini akan membahas hukum tersebut secara mendalam dengan merujuk pada hadits-hadits yang shahih.
Secara umum, bercakap-cakap dimasjid diperbolehkan selama tidak menggangu orang lain yang sedang beribadah. Imam Al-Nawawi dalam kitab al-Majmu' menjelaskan bahwa diperbolehkan bercakap-cakap tentang perkara yang mubah didalam masjid, termasuk urusam dunia, selama tidak menggangu kenyamanan, kekonsentrasian orang lain yang sedang beribadah.
Hadits yang seringkali digunakan untuk melarang bercakap-cakap adalah hadits yang berbunyi: Barangsiapa yang bercakap berkaitan dunia didalam masjid-masjid maka Allah SWT akan membatalkan amalan-amalannya selama 40 tahun." Namun, hadits ini termasuk hadis dhoif atau lemah.[1]
Â
Perkara Yang Diperbolehkan diMasjid
Â
Berikut adalah beberapa perkara yang diperbolehkan dimasjid, berdasarkan hadits-hadits shahih:
Â
- Berdiskusi dan Bercakap tentang urusan dunia: Â Hadits Riwayat Jabir menyebutkan bahwa para sahabat Rasulullah SAW sering membicarakan berbagai hal, termasuk kejadian dimasa jahiliyyah, sehingga mereka tertawa dan tersenyum. Hal ini menunjukkan bahwa berdiskusi dan bercakap tentang urusan dunia dimasjid diperbolehkan, selama tidak menganggu orang lain yang sedang beribadah.
- Bergurau: Â Hadits Riwayat Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah meinggalkan masjid saat para sahabat sedang bercakap-cakap dan bergurau tentang kejadian dimasa jahiliyyah. Namun, bergurau yang tidak bermanfaat hukumnya makruh, baik dimasjid maupun ditempat lainnya.[2]
- Mengajar dan Mempelajari Ilmu: Â Masjid juga berfungsi untuk belajar agama dan ilmu pengetahuan. Hadis riwayat Abu Daud menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya masjid itu dibangun untuk shalat, membaca Al-Quran, dan mengajarkan ilmu."
- Melakukan kegiatan sosial: Masjid dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti musyawarah, pertemuan, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya, selama tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah.
Â
Adab Bercakap-Cakap di Masjid
Â
Meskipun bercakap-cakap di masjid diperbolehkan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Menjaga suara:Â
- Hindari bercakap dengan suara keras yang dapat mengganggu orang lain yang sedang beribadah.
- Membicarakan hal-hal yang bermanfaat:
- Hindari membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti gosip atau fitnah.
- Bersikap sopan:
- Tunjukkan sikap sopan dan hormat kepada orang lain yang berada di masjid.
- Tidak mengganggu orang lain:
- Hindari melakukan aktivitas yang dapat mengganggu orang lain yang sedang beribadah, seperti bermain game atau menonton video.
Â
Kesimpulanya adalah bercakap-cakap di masjid diperbolehkan selama tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah. Masjid adalah tempat yang suci dan mulia, sehingga perlu dijaga kesucian dan ketenangannya. Â Umat Islam perlu memahami hukum dan adab bercakap-cakap di masjid agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang dan menjaga kesucian masjid.menjaga kesucian dan ketenangan adalah tanggung jawab bersama dan kesadaran diri yang tinggi. Dengan memahami dan mengamalkan hadits-hadits diatas, kita dapat menciptakan suasana yang khusyuk dan kondusif untuk beribadah. Semoga kita semua senantiasa menjaga keheningan dan kesucian dimasjid dimanapun kapanpun kita berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H