"Boleh, Mas," jawab saya cepat. Saya betul-betul tidak peduli soal warnanya. Kalau orang lain bahagia dapat warna impiannya, kenapa tidak?
"Tapi plastiknya sudah saya buka, nih." Saya menunjukkan isolasi yang sudah acakadul.
"Gak apa-apa," jawab si mas sambil mengangsurkan tas miliknya yang masih utuh terbungkus plastik.
Tas itu warna merah.
Hahaha. Balik lagi warna ini ke sayaÂ
Untuk ketiga kalinya saya membuka isolasi penutup kemasan tas. Saya pun memasukkan piagam ke dalam plastik tas. Saya duduk menikmati kue yang sudah saya ambil dan berniat ngobrol dengan sesama blogger, saat....
ADA MAS-MAS YANG MENDEKAT DAN BERMAKSUD TUKAR TAS
Lagi?
Really?
"Saya itu udah banyak tas hitam. Tuker yuk, mbak," katanya.
Sebetulnya saya gak keberatan tukar (untuk kesekian kalinya). Cuman geli aja. Kan meja panitia masih ada orangnya. Tinggal minta tuker kan gampang. Tapi kok malah pada nyamperin saya
"Itu bukan hitam lho, Mas. Tapi abu-abu," kata mba Rini yang duduk di sebelah saya ke si mas.