Jalan raya sudah terlihat seperti biasanya.
Riuk piruk gemparan kepala yang sedang terbudak oleh konsonan kata. Mengais secercah rupiah.
Kala itu ritmenya tak karuan. Gusar, ingin segera pulang ke tempat persinggahan.
Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota
Jebrak jebrak gedeng
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Jeng jeng jeng jeng jreng
"Terimakasih pak, monggo," ucap Ainun.
Tak lepas dari kata seperti biasa. Ainun dengan kaleng keberuntungannya sedang mencoba hibur kepala demi kepala.
"Lumayan, bisa beli nasi goreng nenek lagi," Ainun menghitung koin yang didapatnya.
Hari-hari ini terus dilalui Ainun. Pastinya dalam runtut waktu yang tidak sebentar.