Mohon tunggu...
Marsyanda Kamalia
Marsyanda Kamalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - hello

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk dari Proses Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 dan Era New Normal dalam Analisis Perspektif Sosiologi Fungsional

22 Mei 2022   14:06 Diperbarui: 22 Mei 2022   14:09 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Di masa pandemi Covid-19 seluruh proses Pendidikan diberlakukan secara daring dari rumah masing -- masing untuk menghindari penyebaran virus tersebut. Berdasarkan kebijakan pemerintah dalan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), pembelajaran dilaksankan secara daring atau online. Hal ini dilakukan guna mencegah dan menghindari penyebaran Covid19 yang tengah melanda di berbagai negara termasuk Indonesia.

Sistem pembelajaran saat ini yang dilakukan adalah sistem kegiatan belajar mengajar tanpa tatap muka secara langsung antara pendidik dan peserta didik tetapi dilakukan secara online menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu pada masa pandemi Covid-19 saat ini pendidikan menjadi aspek yang penting untuk dilihat bagaimana perkembangannya demi meningkatkan taraf Pendidikan.

ISI

Seperti yang kita ketahui, Pandemi Covid-19 merupakan virus yang berbahaya yang bermula dari Kota Wuhan, China yang kini sudah menyebar luas ke berbagai negara terutama di Indonesia. Pandemi Covid-19 ini sangat merugikan bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, hampir seluruh penyelenggara pendidikan Formal, dan Nonformal juga ikut dituntut untuk mengurangi laju penyebaran virus tersebut.

Pada situasi dan kondisi Pandemi covid-19 ini juga pemerintahan membuat tatanan baru yaitu New Normal. Era New Normal bertujuan membuat peserta didik dan masyarakat lainnya harus beradaptasi dan hidup berdampingan di situasi pandemi covid-19 ini. 

Dalam era New Normal ini terdapat lembaga pendidikan yang dianggap penting di bidang pendidikan saat ini yaitu lembaga pendidikan nonformal. Dalam pelaksanaanya Pendidikan nonformal ditandai dengan kegiatan belajar yang dilakukan di rumah. 

Dengan demikian pendidikan nonformal saat ini dianggap sangat penting dalam kurikulum pendidikan di masa pandemi covid-19 dan dijadikan sebagai pendamping dari Pendidikan formal.

Pendidikan Formal sendiri merupakan jalur pendidikan umum di Indonesia yaitu pendidikan yang diselenggarakan seperti sekolah dan memiliki tingkat pendidikan yaitu tingkat SD, SMP dan SMA. pada jalur pendidikan ini memiliki jenjang pendidikan yang terstruktur dan sangat jelas. 

Sedangkan, Pendidikan nonformal merupakan aktivitas pendidikan yang terorganisir yang berlangsung sendiri atau sebagai bagian dari kegiatan yang lebih luas di luar sistem formal. 

Sebagian besar pendidikan informal berlangsung pada usia dini. Misalnya, Taman Pendidikan Al Quran populer di masjid-masjid dan sekolah minggu di semua gereja. Terdapat berbagai kursus termasuk kursus music yang saat ini dilakukan secara online, les online dan banyak lagi.

Sistem pembelajaran yang umumnya dilakukan secara tatap muka, kini harus berubah menjadi sitem daring. Kemendikbud RI menyatakan 90 persen mahasiswa memilih tatap muka, Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyatakan lebih dari 60 persen orang tua tidak setuju untuk pembukaan sekolah selama pandemi. 

Dari sekian banyak survei dilakukan, inti yang dapat disimpulkan adalah bagaimana sistem pembelajaran itu dibangun agar peserta didik dan orang tua dapat merasa aman, nyaman dan menyenangkan belajar selama masa pandemi. 

Belajar tidak harus di tempat pendidikan formal seperti sekolah dan kampus namun bisa dilakukan secara non formal dari rumah. Oleh karena itu, dalam hal ini orang tua dituntut untuk bisa memahami posisi dan porsi Pendidikan yang dijalankan oleh anak -- anaknya.

Jika dilihat dari perspektif sosiologi fungsional (Hidayat, 2011) yang dikemukakan oleh Talcott Parson dengan konsepnya yaitu AGIL terkait dengan adaptasi, peran adaptasi dan proses institusional dapat mengatasi dengan sendirinya terhadap disfungsi sosial tersebut. 

Proses masyarakat dalam melakukan dan melalui penyesuaian di masa pandemi itu menandakan bahwa masyarakat adalah bagian dari perubahan itu sendiri. 

Selain itu, media yang dapat dilakukan oleh Pendidikan formal dan nonformal dimasa pandemic saat ini yaitu diberlakukannya penggunaan aplikasi belajar online yang digunakan peserta didik sebagai pendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. (Sudrajat et al., 2020) 

Contohnya seperti Zenius, Quipper School, Ruangguru maupun aplikasi belajar lainnya. Selain aplikasi belajar terdapat beberapa aplikasi yang dapat menjaga komunikasi secara tidak langsung antara guru maupun peserta didik seperti Zoom, Google Meet, Edmodo, Google Classroom, maupaun WAG.

Berdasarkan kajian perspektif sosiologi kurikulum, studi kurikulum membahas beberapa konsep yang dijadikan acuan dasar berjalannya sistem Pendidikan di masa Pandemi Covid-19. 

Pertama, kurikulum sebagai suatu substansi, suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. 

Kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. 

Ketiga, kurikulum sebagai bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan peran peserta didik dalam ruang Pendidikan dan kurikulum ini diharapkan dapat menjalankan proses pembelajaran dimasa pandemi covid-19 tetap berlangsung dengan baik, terlebih lagi banyaknya aplikasi belajar online yang saat ini dinobatkan sebagai pedukung kegiatan belajar yang memberikan peluang bagi peserta didik untuk lebih mengerti serta paham akan materi belajar yang dipelajari. 

Orang tua bisa menjadi bagian dalam kesuksesan pendidikan formal dan nonformal anak-anaknya bukan hanya dari segi materiil namun dari segi pendalaman keilmuan.

Dalam masa ini tidak ada salahnya orang tua melontarkan pertanyaan ataupun melakukan perdebatan ringan terkait materi yang dipelajari disekolah untuk mempersiapkan mental para peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Hidayat, R. (2011). Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Jones, Pip. Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Fungsionalisme hingga Post-modernisme. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010.

Sunarto, Kamanto. Pengantar sosiologi. Universitas Indonesia Publishing, 2005.

JURNAL 

Sudrajat, T., Komarudin, O., Ni'mawati, N., & Zaqiah, Q. Y. (2020). Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan.

Priscilla, Divia. "Permasalahan Pendidikan di Indonesia." (2019).

Nafrin, Irinna Aulia, and Hudaidah Hudaidah. "Perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi COVID-19." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3.2 (2021): 456-462.

Mustikaningrum, Galih, et al. "Implementasi pendidikan karakter terintegrasi kurikulum dan metode pembelajaran pada masa pandemi covid-19." AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam 7.2 (2020): 154-164.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun