Mohon tunggu...
Marsyanda Kamalia
Marsyanda Kamalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - hello

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk dari Proses Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 dan Era New Normal dalam Analisis Perspektif Sosiologi Fungsional

22 Mei 2022   14:06 Diperbarui: 22 Mei 2022   14:09 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pembelajaran yang umumnya dilakukan secara tatap muka, kini harus berubah menjadi sitem daring. Kemendikbud RI menyatakan 90 persen mahasiswa memilih tatap muka, Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyatakan lebih dari 60 persen orang tua tidak setuju untuk pembukaan sekolah selama pandemi. 

Dari sekian banyak survei dilakukan, inti yang dapat disimpulkan adalah bagaimana sistem pembelajaran itu dibangun agar peserta didik dan orang tua dapat merasa aman, nyaman dan menyenangkan belajar selama masa pandemi. 

Belajar tidak harus di tempat pendidikan formal seperti sekolah dan kampus namun bisa dilakukan secara non formal dari rumah. Oleh karena itu, dalam hal ini orang tua dituntut untuk bisa memahami posisi dan porsi Pendidikan yang dijalankan oleh anak -- anaknya.

Jika dilihat dari perspektif sosiologi fungsional (Hidayat, 2011) yang dikemukakan oleh Talcott Parson dengan konsepnya yaitu AGIL terkait dengan adaptasi, peran adaptasi dan proses institusional dapat mengatasi dengan sendirinya terhadap disfungsi sosial tersebut. 

Proses masyarakat dalam melakukan dan melalui penyesuaian di masa pandemi itu menandakan bahwa masyarakat adalah bagian dari perubahan itu sendiri. 

Selain itu, media yang dapat dilakukan oleh Pendidikan formal dan nonformal dimasa pandemic saat ini yaitu diberlakukannya penggunaan aplikasi belajar online yang digunakan peserta didik sebagai pendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. (Sudrajat et al., 2020) 

Contohnya seperti Zenius, Quipper School, Ruangguru maupun aplikasi belajar lainnya. Selain aplikasi belajar terdapat beberapa aplikasi yang dapat menjaga komunikasi secara tidak langsung antara guru maupun peserta didik seperti Zoom, Google Meet, Edmodo, Google Classroom, maupaun WAG.

Berdasarkan kajian perspektif sosiologi kurikulum, studi kurikulum membahas beberapa konsep yang dijadikan acuan dasar berjalannya sistem Pendidikan di masa Pandemi Covid-19. 

Pertama, kurikulum sebagai suatu substansi, suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. 

Kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. 

Ketiga, kurikulum sebagai bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun