Analisis Terhadap Hubungan Diplomatik Australia dan Negara-Negara di Indo-Pasifik di Tengah Peningkatan Pengaruh Tiongkok Menurut Teori Mazhab Inggris
Indo-Pasifik merupakan sebuah julukan yang diberikan untuk negara-negara yang ada dalam kawasan geografis Lautan Hindia dan Lautan Pasifik. Nama Indo-Pasifik muncul untuk menggantikan nama yang dipakai sebelumnya, yaitu Asia-Pasifik.
Pergantian ini sekaligus untuk menggambarkan cakupan dari istilah Indo-Pasifik yang lebih luas. Meliputi kawasan Samudera Pasifik, Samudera Hindia, Benua Asia Daratan, Asia Tenggara, Jepang, dan Benua Australia.
Isitilah Indo-Pasifik juga merujuk pada beberapa negara maju yang termasuk ke dalam kawasan tersebut, seperti China, Jepang, India, Australia, Korea Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat. Melihat dari potensi strategis perekonomian negara-negara yang termasuk ke dalam daerah teritorial ini, negara-negara yang ada di dalamnya saling memperebutkan posisi untuk menjadi sentral di kawasan Indo-Pasifik.
Kawasan Indo-Pasifik memiliki banyak keunggulan terutama di bidang perekonomian dan perdagangannya. Hal utama yang menjadi faktor dari majunya perekonomian dan perdagangan di kawasan ini adalah karena letak geografisnya yang menjadi jalur perdagangan internasional.
Hal ini menjadi sasaran bagi setiap negara yang ada di dalam kawasan Indo-Pasifik untuk meningkatkan promosi ekspor negara mereka. Peningkatan ini dapat berdampak baik bagi investasi antar negara yang dapat membawa banyak keuntungan.
Selain faktor geografis, perekonomian negara yang maju juga didukung oleh jumlah populasi masyarakat yang ada di negara-negara yang termasuk ke dalam kawasan Indo-Pasifik. Wilayah Indo-Pasifik sekurang-kurangnya memiliki 60% populasi dunia.
Banyaknya jumlah penduduk yang ada di kawasan Indo-Pasifik membuat kegiatan ekonomi di kawasan ini dapat berjalan dengan cepat dan tumbuh dengan signifikan. Proses kemajuan ekonomi yang signifikan ini membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi wilayah yang diperebutkan oleh para negara yang memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar terutama Tiongkok dan Amerika yang secara letak geografis mereka termasuk ke dalam negara yang ada di dalam kawasan Indo-Pasifik.
Banyaknya persaingan dagang dan adanya keinginan suatu negara untuk mendominasi sistem perekonomian di wilayah Indo-Pasifik ini memberikan pengaruh terhadap keamanan dan kestabilitasan negara-negara yang ada di dalam kawasan Indo-Pasifik. Gejolak persaingan antar negara yang terjadi yang kemudian berdampak bagi keamanan akan berdampak pula bagi kedaulatan negara yang ada di wilayah tersebut.
Indo-Pasifik mulai kembali menjadi perhatian internasional setelah Jepang mengemukakan sebuah konsep Free and Open in Indo-Pacific yang berfokus pada keamanan, ekonomi, dan maritim pada tahun 2016. Setelah itu, pada tahun 2017, Amerika juga mengemukakan sebuah konsep yang terkait dengan keamanan dan perekonomian wilayah Asia-Pasifik.
Keterlibatan Amerika dalam wilayah Indo-Pasifik membuat banyak aktor lain ikut bergabung. Banyak negara-negara maju lainnya yang mendukung konsep Indo-Pasifik yang digagas oleh Amerika Serikat.
Negara-negara tersebut diantaranya Jepang, India, dan Australia.
Keinginan Amerika Serikat untuk menjadi sentral baru bagi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik pada dasarnya akan sedikit menggeser keberadaan Tiongkok yang merupakan aktor besar bagi perekonomian di kawasan Indo-Pasifik. Sementara, di kawasan Asia sendiri, Tiongkok bisa dikatakan sudah menjadi salah satu negara maju yang memiliki pengaruh kuat di wilayah Asia.
Tiongkok membuat banyak pengaruh di Asia tidak hanya dengan menguasai sektor dagang dengan meluasnya barang ekspor dari negara mereka ke negara lain dengan jenis yang beragam mulai dari barang elektronik bahkan alat-alat sederhana yang biasa digunakan sehari-hari. Semakin bertambahnya waktu, pengaruh yang diberikan Tiongkok semakin berkembang ke sektor yang lebih kuat, terutama di bidang militer.
Salah satu perilaku China yang cukup mengusik perdamaian kawasan Indo-Pasifik adalah rencana pembangunan pangkalan militer Tiongkok diluar wilayah teritorial Tiongkok. Hal ini berkaitan dengan klaim Tiongkok terkait wilayah “Nine Dash Line”.
“Nine Dash Line” merupakan istilah yang digunakan Tiongkok untuk mengklaim wilayah teritorial mereka berdasarkan landasan historis. Namun, klaim ini bertentangan dengan UNCLOS 1982 dan menimbulkan beberapa sengketa wilayah dengan Filipina.
Selain Tiongkok yang melakukan peningkatan militer, Australia muncul sebagai aktor baru dalam gejolak perebutan kekuasaan internasional ini. Australia menandatangani beberapa kerja sama militer dengan negara-negara kuat, seperti Amerika, Inggris, dan Jepang.
Terkait dengan adanya peningkatan kerja sama militer yang dilakukan oleh Australia, hal ini menyebabkan kerenggangan hubungan antara Tiongkok dan Australia. Merespon hal ini, Australia memutuskan untuk semakin meningkatkan hubungan diplomatik dengan beberapa negara Indo-Pasifik.
Hal ini dimulai dengan pembentukan aliansi antara Australia dan Jepang. Dalam hal ini, Australia memutuskan untuk membangun aliansi dengan Jepang karena Jepang memiliki peran yang cukup dominan di kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, aliansi yang dibuat oleh Australia bersama Jepang dapat membuka peluang bagi Australia untuk semakin dekat dengan Amerika sebagai negara yang memiliki pengaruh besar di tingkat internasional dalam berbagai aspek.
Hubungan aliansi yang dibuat oleh Australia menunjukkan bahwa disamping kerja sama ekonomi, kekuatan militer juga merupakan aspek penting dalam menjaga kestabilitasan keamanan negara. Aliansi yang dibentuk merupakan perwujudan dari persamaan kepentngan bersama yang dimiliki oleh negara-negara Indo-Pasifik.
Adanya aliansi ini diharapkan dapat membantu agar hubungan kerja sama internasional antar negara dapat berjalan dengan stabil. Hal ini sejalan dengan teori mazhab inggris dimana dalam kehidupan masyarakat internasional, kepentingan militer bukan hanya satu-satunya aspek, tetapi terdapat kepentingan ekonomi dan kerja sama lainnya.
Kepentingan bersama dan latar belakang historis yang dapat dilihat dari kondisi geografis beberapa negara juga dapat menunjang adanya kerja sama regional. Hal ini bertujuan untuk setiap negara saling membantu dalam berbagai aspek dan saling menjaga perdamaian dengan mematuhi peraturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan antarnegara yang berkaitan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI