Mohon tunggu...
Marshanda
Marshanda Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiwa dari UIN Raden Fatah Palembang dari prodi Jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berikut Destinasi Wisata Bagi Sahabat-Sahabati PMII Saat di Palembang

9 Agustus 2024   07:25 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Museum Balaputra Dewa Kota Palembang. Sumber:  POPMAMA

Sesuai namanya Al-Akbar yang berarti besar, ukuran Al-Qur'an ini begitu besar. Tulisan ayat suci ini tertuang dalam media papan kayu. Tiap lembar memiliki ketinggian 177 centimeter, lebar 140 centimeter, dan tebal kayu 2.5 centimeter.

8. Kampung Kapitan

Potret Kampung Kapitan Kota Palembang. Sumber: Batiq Hotels
Potret Kampung Kapitan Kota Palembang. Sumber: Batiq Hotels
Jika berada di Kota Palembang akan terasa kurang apabila tidak menginjakan kaki di Kampung Kapitan. Kampung seluas 165,9 x 85,6 meter ini terletak di tepi Sungai Musi atau berada di Jalan KH Azhari, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

Kampung Kapitan merupakan kampung etnis Tionghoa pertama di Palembang yang sudah ada sejak Dinasti Ming atau abad ke XIV.

Harga tiket masuk Kampung Kapitan sebesar Rp 5.000 per orang. Di tempat wisata ini juga tersedia penyewaan pakaian untuk foto, seperti kebaya.

9. Bukit Siguntang

Suasana Bukit Siguntang Kota Palembang. Sumber: Beritasatu.com 
Suasana Bukit Siguntang Kota Palembang. Sumber: Beritasatu.com 
Bukit Siguntang merupakan obyek wisata arkeologi yang menguak peradaban yang telah hidup selama berabad-abad di sana.

Benda-benda arkeologi lain di kawasan ini, yaitu arca-arca buddha yang ukurannya lebih kecil, pecahan-pecahan tembikar, dan pecahan-pecahan keramik dari masa Dinasti Tang abad ke 7 hingga 10 M.

10. Kampung Tuan Kentang

Potret Kampung Tuan Kentang Kota Palembang. Sumber: detikcom
Potret Kampung Tuan Kentang Kota Palembang. Sumber: detikcom
Tuan Kentang adalah nama kampung di tepi Sungai Ogan Palembang. Tepatnya di pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan. Nama ini konon adalah saudagar Tionghoa yang pernah punya bisnis besar di sepanjang muara sungai dan dimakamkan di kampung tersebut.

Kampung ini punya keistimewaaan yaitu sebagian besar warganya hidup sebagai perajin kain tradisional Palembang seperti kain songket, blongsong, tajung, pelangi, atau jumputan dengan mutu cukup baik. Produksinya besar dan dulu penyuplai utama beberapa galeri dan toko terkenal di kawasan kain Tangga Buntung, Palembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun