Mohon tunggu...
Marsha Isnaini Salsabila
Marsha Isnaini Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum UPN "Veteran" Jakarta

Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etos Kerja dalam Pandangan Islam

24 November 2024   23:08 Diperbarui: 24 November 2024   23:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerja Cerdas, Kerja Keras, Kerja Ikhlas.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang bekerja keras." (HR. Tirmidzi).

Tidak hanya sebagai mata pencaharian, bekerja juga sarana untuk sejahtera di hadapan masyarakat dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

Seorang yang matang spiritualnya dalam menghadapi pekerjaan, ada beberapa prinsip yang dimiliki di antaranya;

  • Berorientasi akhirat, yaitu menetapkan sasaran pencapaian hasil kerja adalah hassanah fiddunnya dan hasanah fil akhirah (QS. al-Baqarah 1: Ayat 201)
  • Bekerja, beraktivitas, dan beramal lillah yaitu seluruh aktivitasnya dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT (QS. Saba 34: Ayat 13)
  • Berkarakter al qowi yaitu memiliki reliability, dapat diandalkan dan juga memiliki kekuatan fisik dan mental (emosional intelektual dan spiritual) (QS al-Qasas 28: Ayat 26)
  • Berkarakter al amiin yaitu memiliki integritas jujur dan dapat memegang amanah (QS al-Qasas 28: Ayat 26)

Dengan prinsip-prinsip Etos Kerja dalam Islam akan dicapainya pelaksanaan dari pekerjaan yang diberikan atas dasar kemahiran, pengalaman, dan kesungguhan diri sendiri. Prestasi kerja dalam membangun modal atas orang yang memiliki Etos Kerja dalam Islam memberi hasil positif kepada;

  • Menyucikan jiwa seseorang (tazkiyah al-nafs)
  • Menerapkan nilai-nilai Islam (al-ta'dib)
  • Memahami falsafah mengesakan dan kebesaran Allah (altawhidal- uluhiyyah dan al-rububiyyah) dan konsep bekerja sebagai diri sendiri maupun sekelompok.
  • Penyerahan sepenuhnya kepada Allah (bekerja sekaligus ibadah) dan cara untuk bertahan hidup di dunia.

Apabila tujuan pengembangan modal manusia seperti di atas benar-benar dipraktikkan, maka prestasi kerja akan dicapainya dengan Insya Allah mudahnya.

Nilai-nilai prestasi dalam kerja dapat berupa;

  • Kualitas Kerja, keefektifan dari cara bekerja sehingga hasil yang diberikan efisien dalam mencapai tujuan.
  • Kuantitas Kerja, dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya dan sesuai Batasan dengan hasil yang maksimal
  • Kestabilan dan ketekunan dalam bekerja
  • Sikap yang dimiliki dan kemudian diterapkan ketika bekerja sama dengan pimpinan dan juga antar rekan pekerja lainnya.

Idealnya, Etos Kerja yang baik disertai sikap positif menjadi motivasi yang akan menggerakkan seseorang dalam bekerja keras dengan baik. Karena berasal dari dalam diri, memiliki Etos Kerja menjadi cerminan kualitas diri seseorang, karena tiap orang memiliki Etos Kerja yang berbeda-beda. Semakin besar Etos Kerja seseorang, tentu akan membawa dampak lebih positif terhadap orang atau sekelompok tertentu.

Soft skill,hard skill, bakat, dan kecerdasan belum cukup dalam dunia bekerja dan harus didukung dengan tekad untuk mau meningkatkan Etos Kerja agar tidak tertinggal oleh orang lain dan memacu diri untuk terus memutar otak agar menjadi lebih dari orang lain dengan semangat Etos Kerja yang dimiliki.

Dengan cara mengimplementasikannya tekun dan konsisten yang memerlukan adanya komitmen kuat dalam pelaksanaannya sehari-hari, seorang muslim yang bertekad untuk menguatkan kualitas dalam Etos Kerja tiap aktivitasnya akan menjadikan sebuah pekerjaan yang juga sekaligus ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jika terus-menerus diterapkan, selain diri sendiri, orang di sekitar akan merasakan positifnya dari Etos Kerja yang dihasilkan. Keberkahan akan terpelihara diiringi perkembangan dari Etos Kerja dalam Islam, dalam bekerja dan menjadikan sarana mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun